LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Kenapa Kamu Masih Jomblo? Mungkin Ini Alasan Mengapa Kamu Masih Sendiri

Hidup bersama dengan pasangan dalam ikatan suci pernikahan adalah dambaan bagi banyak orang. Kehidupan terasa tidak lengkap tanpa ada seseorang yang selalu berada di sisi.

Dengan hidup bersama dengan pasangan, ada ruang kosong dalam hati yang terisi, ada tempat mencurahkan rasa sedih dan gundah, ada orang yang memberikan semangat dan dorongan, dan ada pundak tempat menyandarkan diri saat tubuh terasa lelah.

Namun, adakalanya seseorang belum bertemu jodohnya meski usia terus bertambah. Dia belum mendapatkan belahan jiwa yang mendampinginya dalam kehidupan rumah tangga.

Jika hal itu terjadi padamu, berikut beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kamu masih sendiri dan belum memiliki pasangan hidup.


1. Kamu menginginkan jodoh yang sempurna


Ketika mencari pasangan, kamu menetapkan kriteria calon suami/istri yang terlalu banyak: harus kaya, cantik/tampan, bermobil, punya pekerjaan bergaji tinggi, tubuhnya atletis, pendidikannya S2/S3, dan lain sebagainya.

Sebagai akibatnya, ketika ada orang yang mendekat, kamu selalu menolaknya karena tidak sesuai dengan semua kriteria yang kamu tetapkan.

Solusi

Tentu saja kamu harus memiliki kriteria bagaimana calon pasangan hidupmu. Siapa pun pilihanmu, kamu akan menanggung akibatnya seumur hidup, entah itu akibat yang baik maupun yang buruk.

Namun demikian, tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada manusia yang memenuhi semua kriteria ideal yang kamu inginkan dari semua segi. Untuk itu, penetapan kriteria harus dilakukan secara bijak.

2. Kamu terlalu khawatir dengan masa depan


Saat berpikir tentang pernikahan, kamu terlalu mengkhawatirkan segala sesuatunya: bagaimana kehidupanmu nanti, bagaimana cara memberi nafkah pada pasangan, bagaimana menjadi suami/istri yang baik, bagaimana mengelola rumah tangga, bagaimana berhubungan dengan mertua, bagaimana jika ada masalah dengan pasangan, dan lain sebagainya.

Kekhawatiran yang mendalam dapat mencegah dirimu menemukan jodoh. Setiap ada orang yang datang ke dirimu dan menghendaki hubungan yang serius, kamu mengedepankan kekhawatiran itu sehingga upaya menuju ke arah pernikahan malah semakin menjauh.

Solusi

Beberapa hal yang ada di masa depan tidak dapat diperkirakan. Untuk itu, ketika kamu sudah merasa siap menuju jenjang pernikahan dan memiliki calon yang bersedia untuk menjalani kehidupan rumah tangga, mantapkanlah hatimu dan hilangkan kekhawatiran dari dirimu.

Tentu saja, berpikir ke depan mengenai kehidupan rumah tangga merupakan sesuatu yang baik jika dilakukan dengan proporsional dan dengan pertimbangan yang matang, bukan karena sekadar kekhawatiran.

Selain itu, berpikir ke depan juga harus diikuti dengan langkah nyata yang mendekatkan diri kepada terbukanya jalan menuju jenjang pernikahan. Sebagai contoh, kamu khawatir tidak bisa menyenangkan suami karena tidak bisa memasak. Daripada mengedepankan kekhawatiran itu, ambillah langkah nyata dengan mengikuti kursus memasak.

3. Kamu terbebani dengan masa lalu


Kalau kamu pernah menjalin hubungan dengan seseorang di masa lalu, kemudian kamu berpisah dengannya, dan kamu tidak mampu melupakan dirinya, itulah penghalang mental terbesar yang harus kamu hadapi. Kamu masih mengharapkan dirinya kembali padahal hal itu hanya khayalan yang semu. Akibatnya, alam bawah sadarmu menolak untuk menikah selain dengan dirinya. Hal ini akan menghalangimu untuk bertemu dengan jodohmu.

Solusi

Move on. Jika tidak mungkin bersama kembali, lupakanlah keinginan untuk kembali kepada mantanmu. Biarlah yang sudah berlalu tertinggal di masa lalu. Jangan biarkan masa lalu membebanimu. Ikhlaskanlah ia untuk orang lain. Jangan membebani pikiranmu dengan bayangan akan dirinya.

Hidup terus berjalan. Berpikirlah masa depan. Carilah orang yang benar-benar menjadi jodohmu. Yakinlah bahwa kamu akan bertemu dengan jodoh terbaik bagi dirimu.

4. Kamu mencari orang yang benar-benar kamu cintai


Kamu terlalu mengidealkan kata cinta. Bagimu, pernikahan hanya bisa terjadi dengan orang yang kamu cinta. Jika tidak ada yang kamu cintai, maka kamu tidak akan menikah. Demikian juga jika ada yang kamu cintai dan ia tidak mencintaimu, kamu menutup pintu bagi orang lain yang hendak masuk ke kehidupanmu.

Solusi

Menikah dengan orang yang kamu cintai merupakan sesuatu yang ideal. Namun demikian, ada kalanya kondisi ideal itu tidak dapat diperoleh. Dalam kondisi yang demikian, cobalah untuk mempertimbangkan kondisi itu sebaik mungkin.

Menikah adalah kesediaan untuk hidup bersama. Meski pada awalnya perasaanmu pada calon pasanganmu biasa saja, kamu bisa menumbuhkan rasa cinta seiring dengan berjalannya waktu. Cinta bukanlah sesuatu yang tetap. Cinta adalah perasaan yang berubah-ubah: bisa bertambah bisa berkurang, bisa tumbuh juga bisa layu.

Dalam proses rumah tangga, ada upaya membangun rasa cinta dan kasih sayang. Yang paling penting, bersedialah untuk mencintai dirinya dan bukalah hatimu padanya. Dengan demikian, tumbuhlah rasa cinta dan kasih sayangmu padanya.

5. Kamu takut berumah tangga


Kamu merasa nyaman dengan keadaanmu saat ini. Kamu bisa pergi kemana-mana sesukamu, melakukan apa yang kamu mau tanpa ada yang mengganggu, kamu adalah raja bagi dirimu. Lalu hal-hal itu membuatmu merasa tidak aman ketika menghadapi situasi baru. Kamu takut keluar dari zona nyamanmu. Kamu takut menjalin hubungan dalam ikatan rumah tangga karena khawatir hal itu akan membebanimu.

Solusi

Bayangkan bahwa dengan adanya pasangan hati, ada seseorang yang mendukungmu dalam menjalani kehidupan. Ada seseorang yang akan membantumu saat kamu butuh bantuan. Ada seseorang yang menyemangatimu ketika kamu sedang dalam kondisi terpuruk. Ada tempat berbagi suka dan duka.

Dengan mengingat hal-hal positif dari pernikahan, kamu akan bersemangat untuk menikah dan tidak lagi takut menghadapi relasi baru dengan pasanganmu nanti.

6. Kamu sibuk dengan teman-temanmu


Dalam kehidupanmu, kawan-kawan sangat penting, kamu sering pergi bersama dengan mereka: nongkrong bareng, nonton bioskop bareng, ngobrol bareng, ngumpul-ngumpul, ngopi-ngopi, dan lain sebagainya. Karena kamu terlalu sibuk dengan kawan-kawanmu kamu lupa bahwa kamu juga punya masa depan yang perlu kamu pikirkan.

Solusi

Ingatlah bahwa teman-temanmu suatu saat akan meninggalkanmu dan mereka akan menjalin hubungan dengan orang lain dalam ikatan rumah tangga. Mereka akan punya keluarga sendiri. Silakan berteman dengan mereka, tetapi jangan lupakan pula kehidupan pribadimu.

7. Kamu terlalu jaim


Ada kalanya seseorang suka sama kamu dan kamu juga suka. Ia mendekatimu dengan niatan untuk bisa menikahimu. Namun, kamu terlalu jaim dan bersikap cuek seakan-akan tidak suka padanya. Hal itu kemudian membuatnya menjauh darimu dan ia tidak jadi menyatakan cintanya padamu.

Solusi

Tidak usah jaim. Bersikap wajar saja supaya orang berani mendekatimu dan menyatakan keinginannya untuk mencintaimu dan untuk membawamu ke jenjang pernikahan.

8. Kamu sibuk bekerja atau sibuk kuliah


Mungkin kamu adalah orang yang terlalu sibuk kerja. Yang ada dalam pikiranmu adalah kerja, bisnis, dan karier. Sebagai akibatnya, kamu tidak terlalu berpikir mengenai hidup berumah tangga.

Mungkin kamu adalah orang yang mengejar titel tertentu sehingga sibuk kuliah dan mencari ilmu. Setelah S-1 kamu lanjut S-2, lalu kamu lanjutkan dengan S-3, lalu kamu masih sibuk dengan berbagai penelitian. Sebagai akibatnya, kamu tidak berpikir serius mengenai urusan pernikahan.

Solusi

Bekerja itu baik, kuliah itu baik, tetapi berpikirlah pula mengenai kehidupan berumah tangga. Jika memang sudah waktunya (punya penghasilan bagi laki-laki, dan usia sudah cukup), pikirkanlah untuk membina hubungan rumah tangga. Seimbangkanlah kehidupan pekerjaanmu dan kuliahmu dengan kehidupan pribadimu.

9. Kamu putus asa


Ketika kamu lama tidak mendapatkan jodoh, kamu merasa putus asa. Dalam hatimu timbul keraguan bahwa kamu akan mendapatkan jodoh. Keputusasaan ini menjadikanmu bersikap apatis terhadap pernikahan dan menghindari percakapan dan segala sesuatu tentang pernikahan.

Solusi

Tumbuhkanlah kembali harapan bahwa kamu akan bertemu dengan jodohmu. Tidak perlu putus asa. Yakinlah bahwa kamu akan segera memperoleh jodoh yang kamu nantikan. Sikap putus asa hanya menjadi penghalang mental bagi dirimu untuk bertemu jodohmu.

10. Kamu merasa tidak ada yang cocok dengan dirimu


Saat kamu menjumpai seseorang yang ingin dekat denganmu, kamu menimbang-nimbang dengan perasaanmu mengenai kecocokannya denganmu. Lalu kamu merasa tidak cocok. Kemudian datang orang lain lagi, kamu merasa tidak cocok lagi. Demikian seterusnya.

Solusi

Selamanya kamu tidak akan bisa cocok dengan seseorang untuk semua aspek hidupmu. Demikian juga kamu tidak bisa mengubah semua perilaku orang supaya cocok denganmu. Ada beberapa perilaku orang lain yang cocok denganmu, ada pula perilakunya yang tidak cocok.

Kamu sebaiknya lebih fleksibel dalam hal ini. Jika seseorang sudah kamu anggap tepat bagi hidupmu (misalnya kriteria utamanya sesuai dengan keinginanmu), segerakanlah untuk menikah, jangan menunggu agar semua perilakunya cocok dengan keinginanmu.

11. Kamu memiliki perilaku buruk (misal: pemarah, sombong, suka berkata kasar, dan sebagainya)


Karena kamu memiliki perilaku buruk, orang tidak ingin mendekat kepadamu karena takut perilaku itu akan terbawa ke dalam kehidupan rumah tangga jika nanti menikah.

Solusi

Introspeksilah mengenai kekurangan yang ada pada dirimu. Hilangkanlah semua sifat burukmu dan gantilah dengan sifat yang baik dan positif.

12. Kamu menunda-nunda untuk menikah


Adakalanya kamu memiliki kesempatan untuk menikah. Akan tetapi, kamu selalu menundanya tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat menjadi penyesalan bagi dirimu karena kesempatan kadang tidak datang lagi sebaik kesempatan di masa lalu.

Solusi

Jika ada kesempatan untuk menikah (ada calonnya, ada biayanya, ada nafkah untuk menghidupi kehidupan rumah tangga, umurmu sudah cukup), maka segerakanlah.

13. Kamu masih ingin sendiri


Ada banyak orang yang memang belum ingin menikah meski ia menyatakan ingin menikah. Artinya, di dalam hatinya sebenarnya ia memang masih ingin hidup sendiri.

Solusi

Hidup adalah pilihan. Apa pun pilihanmu, pertimbangkan masak-masak supaya tidak menjadi penyesalan.

14. Kendala mental


Kamu mengatakan ingin menikah, kamu juga iri dengan orang lain yang membina hubungan dalam ikatan pernikahan, tetapi, ternyata pikiran bawah sadarmu tidak berkata atau bersikap demikian. Pikiran bawah sadarmu menolak gagasan pernikahan bagi kehidupanmu.

Kendala mental terjadi karena banyak hal (termasuk karena hal-hal yang ada pada poin sebelumnya, misalnya karena takut dengan konsekuensi pernikahan atau masih terkenang mantan).

Solusi

Introspeksilah. Ketahuilah apa yang menjadi halangan mental bagi dirimu untuk menikah. Renungkanlah dengan baik. Jika sudah ketemu dengan apa yang menjadi penghalang dalam batinmu, segeralah atasi dengan baik.

Jika membutuhkan bantuan, datanglah kepada profesional yang ahli: kiai, psikolog, penasihat perkawinan, motivator, atau pihak lain yang sekiranya kompeten dan relevan dengan apa yang menjadi penghalang mentalmu.

Jangan lupa untuk memohon pertolongan dari Tuhan. Berdoalah dengan sepenuh keyakinan pada-Nya untuk meminta agar segera mendapatkan jodoh yang terbaik bagi dirimu.*

Post a Comment

Arsip