LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M

Menurut KBBI, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Peribahasa dapat berupa pepatah, ungkapan, perumpamaan, bidal, pemeo, dan tamsil/ibarat.

Berikut ini arti peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berawalan huruf M.

1. Mabuk agak-agak (kira-kira).
Artinya: tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan.

2. Mabuk di enggang lalu.
Artinya: sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal.

3. Macam tapai mengairi dirinya.
Artinya: siapa yang salah akhirnya akan terhukum juga.

4. Madu satu tong, jika rembes, rembesnya pun madu jua.
Artinya: jika baik asalnya, turunannya pun baik juga.

5. Mahal dibeli, sukar dijual (mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta).
Artinya: sesuatu yang sukar diperoleh.

6. Makan bersabitkan.
Artinya: orang yang senang, tiada bekerja dan dapat makan minum yang cukup, misalnya dari istri yang kaya dan pemurah.

7. Makan bubur panas-panas.
Artinya: terlalu berharap akan beroleh rezeki, lalu bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya.

8. Makan hati berulam jantung.
Artinya: bersusah hati karena perbuatan salah seorang teman karib; dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati.

9. Makan masak mentah.
Artinya: tidak membedakan halal dan haram.

10. Makan sudah terhidang, jamu belum jua datang.
Artinya: gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang datang meminangnya.

11. Makan upas berulam racun.
Artinya: orang yang dalam kesusahan dan duka cita karena diliputi marabahaya yang besar.

12. Makanan enggang akan dimakan pipit.
Artinya: hendak melakukan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dan sebagainya).

13. Maksud bagai maksud manau.
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai.

14. Malam berselimut embun, siang bertudung awan.
Artinya: tidak berumah (miskin sekali).

15. Malang celaka raja genggang, anak terbeli tunjang hilang.
Artinya: hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula.

16. Malang tak berbau.
Artinya: kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya.

17. Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih.
Artinya: nasib buruk tidak dapat dicari-cari.

18. Maling berteriak maling.
Artinya: mendahului orang menyorakkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang.

19. Malu berkayuh, perahu hanyut.
Artinya: kalau segan berusaha tidak akan mendapat kemajuan.

20. Malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing).
Artinya: tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh.

21. Malu makan, perut lapar.
Artinya: kalau tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan.

22. Malu tercoreng di kening (dahi).
Artinya: mendapat malu besar.

23. Mana busuk yang tidak berbau.
Artinya: kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga.

24. Mandi (berendam) tak basah.
Artinya: berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan; tidak menaruh perasaan (belas kasihan).

25. Mandi dalam cupak.
Artinya: serba tanggung (tidak cukup).

26. Mandi sedirus.
Artinya: mendapat pujian yang belum pada tempatnya.

27. Manikam sudah menjadi sekam.
Artinya: tidak berguna lagi; tidak berharga lagi.

28. Manis daging.
Artinya: orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah.

29. Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan.
Artinya: segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak.

30. Manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu.
Artinya: mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu semu di dalamnya.

31. Manis seperti gula derawa (manis bagai gula jawa).
Artinya: berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya.

32. Manusia mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading).
Artinya: orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang.

33. Manusia mengikhtiarkan, allah menakdirkan.
Artinya: ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan.

34. Manusia tahan kias, binatang tahan palu.
Artinya: mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan.

35. Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya.
Artinya: orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi.

36. Mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah.
Artinya: seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu.

37. Mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak.
Artinya: jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan.

38. Marah akan tikus rengkiang dibakar.
Artinya: karena takut (tidak suka dan sebagainya) pada sesuatu yang kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yang lebih besar dan berharga, yang melibatkan sesuatu yang kecil tersebut.

39. Masak buah rumbia.
Artinya: perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh.

40. Masak di luar, mentah di dalam.
Artinya: orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk.

41. Masak malam, mentah pagi (siang).
Artinya: suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah.

42. Masih berbau pupuk jeringau.
Artinya: masih muda sekali (belum berpengalaman).

43. Masin lidahnya (perkataanya).
Artinya: perkataannya selalu dituruti (dikabulkan) orang; pandai berkata-kata.

44. Masin mulutnya.
Artinya: apa yang dikatakannya terjadi.

45. Masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan.
Artinya: tidak mendengarkan nasihat.

46. Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak.
Artinya: menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan.

47. Masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri.
Artinya: tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran).

48. Masuk lima keluar sepuluh.
Artinya: belanja yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan).

49. Masuk sarang harimau.
Artinya: terperangkap ke dalam suatu bahaya besar.

50. Masuk tak genap, keluar tak ganjil.
Artinya: orang yang tidak berharga dalam masyarakat.

51. Masuk tiga, keluar empat.
Artinya: pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

52. Mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa perasaan (seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul).
Artinya: berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya.

53. Mata tidur, bantal terjaga.
Artinya: seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya.

54. Matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru.
Artinya: suatu kebenaran yang nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan.

55. Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak.
Artinya: anak dan bapak wajib tolong-menolong.

56. Mati ayam, mati tungaunya.
Artinya: jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga.

57. Mati berkafan cindai.
Artinya: mati dengan nama baik (terhormat).

58. Mati dicatuk katak.
Artinya: orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah.

59. Mati dikandung tanah.
Artinya: mati (dipendam di dalam tanah).

60. Mati enau tinggal di rimba.
Artinya: orang kecil jika sudah mati namanya tidak akan disebut-sebut lagi.

61. Mati gajah tidak dapat belalainya, mati harimau tidak dapat belangnya.
Artinya: tahu melakukan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya.

62. Mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi.
Artinya: manusia dapat dibujuk atau dikuasai dengan budi atau mulut manis.

63. Mati kuang karena bunyi.
Artinya: mendapat bencana karena kesombongan (perbuatan) sendiri.

64. Mati kuau karena bunyinya.
Artinya: mendapat kecelakaan karena kata-katanya sendiri.

65. Mati puyuh hendakkan ekor.
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai.

66. Mati rusa karena tanduknya.
Artinya: sesuatu yang menjadi kemegahan itu, kadang-kadang mencelakakan.

67. Mati seladang.
Artinya: beristri seorang saja; saling setia sampai tua; sehidup semati (tentang suami istri).

68. Mati semut karena gula (manisan).
Artinya: orang yang mendapat bencana (tertipu dan sebagainya) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan.

69. Mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk.
Artinya: sudah berketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jika timbul peristiwa yang tidak baik karena perbuatan itu.

70. Mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah).
Artinya: tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan sampai pada kesudahannya.

71. Mati-mati berminyak biar licin.
Artinya: setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai.

72. Mayang menolak seludang.
Artinya: melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil.

73. Melakak kucing di dapur.
Artinya: berbuat aniaya dengan cara yang mudah.

74. Melanggar benang hitam.
Artinya: melanggar pantangan; melanggar adat resam.

75. Melangkahi ular.
Artinya: melakukan sesuatu yang berbahaya.

76. Melanting menuju tampuk, berkata menuju benar.
Artinya: dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran.

77. Melanting menuju tampuk.
Artinya: setiap usaha ada maksudnya.

78. Melarat panjang.
Artinya: selalu dalam kesengsaraan.

79. Melekatkan kersik ke buluh.
Artinya: melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia.

80. Melepaskan anjing terjepit.
Artinya: menolong orang yang tidak tahu membalas budi.

81. Meletakkan api di bubungan.
Artinya: sengaja mencari bahaya.

82. Melonjak badar, melonjak gerundang.
Artinya: meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya.

83. Meludah ke langit, muka juga yang basah.
Artinya: melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan.

84. Melukut di tepi gantang.
Artinya: perkara kecil yang tidak mendapat perhatian.

85. Melukut tinggal sekam melayang.
Artinya: yang baik tetap, yang buruk akan hilang.

86. Melulur bersetungging.
Artinya: mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dan sebagainya).

87. Memagar diri bagai aur.
Artinya: hanya memikirkan diri sendiri.

88. Memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka.
Artinya: mengerjakan sesuatu sebagaimana mestinya.

89. Memakan habis-habis , menyuruh hilang-hilang.
Artinya: jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya.

90. Memakan habis-habis, menyuruk hilang-hilang.
Artinya: jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan sebaik-baiknya.

91. Memakuk dengan punggung lading.
Artinya: sangat menyakiti hati orang.

92. Memalit rembes menampung titik.
Artinya: biar sedikit diterima juga.

93. Memancing dalam belanga.
Artinya: mencari keuntungan dalam lingkungan keluarga (kawan sendiri).

94. Memancing di air keruh.
Artinya: mencari keuntungan dalam keadaan yang kacau.

95. Memanjat bersengkelit.
Artinya: belum berpengalaman.

96. Memanjat dedap.
Artinya: menekat (karena terpaksa).

97. Memanjat terkena seruda.
Artinya: mendapat rintangan dalam usahanya.

98. Memasang pelita tengah hari.
Artinya: menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi.

99. Memasukkan minyak tanah.
Artinya: menghasut.

100. Membalik-balik mayat di kubur.
Artinya: menyebut-nyebut nama orang yang sudah meninggal.

101. Membandarkan air ke sawah; membandarkan air ke bukit.
Artinya: mengerjakan sesuatu dengan sia-sia.

102. Membangkit batang terendam.
Artinya: mengadakan (memunculkan) sesuatu yang telah lama hilang (seperti mengangkat penghulu yang telah lama tidak ada).

103. Membasuh najis dengan malu.
Artinya: membuang malu dengan jalan yang lebih hina.

104. Membawakan cupak ke negeri orang.
Artinya: memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang.

105. Membekali budak lari.
Artinya: dua kali merugi.

106. Membeli emas dua bungkal; mengambil bungkal kurang.
Artinya: merasa tersinggung oleh perkataan orang lain.

107. Membeli kerbau bertuntun.
Artinya: membeli sesuatu tanpa dilihat dahulu; kawin dengan gadis yang belum dikenal.

108. Membeli kerbau di padang.
Artinya: membeli sesuatu dengan tidak melihat barang yang akan dibelinya.

109. Memberi lauk kepada orang membantai.
Artinya: memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dan sebagainya).

110. Membesarkan kerak nasi.
Artinya: menambah-nambah belanja yang tidak perlu.

111. Membuang bunga ke jirat.
Artinya: berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi.

112. Membuang garam ke laut.
Artinya: melakukan suatu pekerjaan yang tidak ada gunanya (seperti memberi sesuatu kepada orang kaya); pekerjaan yang sia-sia belaka.

113. Membuat titian berakuk.
Artinya: memasang tipu muslihat untuk mencelakakan orang.

114. Membuka tambo lama.
Artinya: membangkit-bangkit perkara yang sudah-sudah.

115. Membungkus tulang dengan daun talas.
Artinya: menyembunyikan rahasia dengan tidak berhati-hati.

116. Memegang besi panas.
Artinya: melakukan sesuatu dengan selalu diliputi khawatir dan takut.

117. Memepas dalam belanga.
Artinya: mencari keuntungan dalam lingkungan (keluarga, teman) sendiri.

118. Memerah santan di kuku.
Artinya: mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali.

119. Memikul di bahu , menjunjung di kepala.
Artinya: mengerjakan sesuatu menurut aturan.

120. Memilin kacang hendak mengebat, memilin jering hendak berisi.
Artinya: melakukan perbuatan atau tindakan dengan maksud tertentu.

121. Meminta tanduk kepada kuda.
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin didapat.

122. Memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam.
Artinya: memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat;.

123. Mempertinggi semangat anjing.
Artinya: memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia).

124. Mempertinggi tempat jatuh, memperdalam tempat kena.
Artinya: sengaja membesar-besarkan kesalahan sendiri sehingga mendapat hukuman (kerugian) yang berat.

125. Menabur (menanam) biji atas batu.
Artinya: sia-sia belaka, seperti memberi nasihat kepada orang yang tidak mau mengindahkan.

126. Menabur bijan ke tasik.
Artinya: sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi).

127. Menahan jerat di tempat genting.
Artinya: mengambil keuntungan dari kesusahan atau penderitaan orang lain.

128. Menahan lukah di penggentingan.
Artinya: mencari untung pada waktu ada kerusuhan dan sebagainya.

129. Menaikkan air ke gurun.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sukar sekali.

130. Menaikkan bandar sondai.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sukar.

131. Menambak gunung menggarami laut.
Artinya: memberi pertolongan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya.

132. Menambak ke laut.
Artinya: pekerjaan sia-sia.

133. Menambat tidak bertali.
Artinya: pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah.

134. Menampalkan kersik ke buluh.
Artinya: menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti).

135. Menanak semua berasnya.
Artinya: memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dan sebagainya).

136. Menanam mumbang.
Artinya: mengharapkan sesuatu yang mustahil; melakukan sesuatu yang sia-sia.

137. Menangguk di air keruh.
Artinya: mencari keuntungan dan sebagainya ketika ada kekacauan (perselisihan dan sebagainya).

138. Menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air.
Artinya: perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya.

139. Menanti putih gagak hitam.
Artinya: mengharap sesuatu yang tidak mungkin didapat.

140. Menantikan ara tak bergetah.
Artinya: mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terpenuhi.

141. Menantikan kuar bertelur.
Artinya: mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin diperoleh.

142. Menantikan kucing bertanduk.
Artinya: mengharapkan sesuatu yang mustahil;.

143. Menari (merentak) di ladang orang.
Artinya: bersenang-senang memakai harta orang atau di rumah orang lain.

144. Mencabik baju di dada.
Artinya: menceritakan aib (sendiri) kepada orang lain.

145. Mencampakkan batu ke luar.
Artinya: lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri.

146. Mencari belalang atas akar.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia.

147. Mencari jejak dalam air.
Artinya: melakukan perbuatan yang sia-sia.

148. Mencari kutu dalam ijuk.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sia-sia.

149. Mencari lantai terjungkat.
Artinya: mencari-cari kesalahan orang.

150. Mencari umbut dalam batu.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sia-sia.

151. Mencari yang sehasta sejengkal.
Artinya: menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kerabat.

152. Mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan).
Artinya: jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu.

153. Mencencang lauk tengah helat.
Artinya: membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak.

154. Mencencangkan lading patah.
Artinya: membanggakan sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali.

155. Mencit seekor, penggada seratus.
Artinya: berhadapan dengan lawan yang banyak (lebih kuat dan sebagainya).

156. Menconteng arang di muka.
Artinya: memberi malu.

157. Mencungkil kuman dengan alu.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sia-sia.

158. Mendabih menampung darah.
Artinya: sangat tamak.

159. Mendapat (beroleh) hidung panjang.
Artinya: mendapat malu atau kecewa.

160. Mendapat badai tertimbakan.
Artinya: mendapat untung yang tidak disangka-sangka.

161. Mendapat pisang berkubak.
Artinya: mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah.

162. Mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi.
Artinya: suka duka sama-sama dipikul.

163. Mendapat tebu rebah.
Artinya: mendapat untung tanpa bersusah payah.

164. Mendapati tanah terbalik.
Artinya: mendapati mayat sudah terkubur.

165. Mendebik mata parang.
Artinya: menentang orang yang berkuasa.

166. Mendengarkan cakap enggang.
Artinya: mendengarkan bujukan musuh.

167. Mendukung biawak hidup.
Artinya: melakukan sesuatu atau mempunyai anak (istri dan sebagainya) yang sangat menyusahkan.

168. Menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk.
Artinya: setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya.

169. Menebas buluh serumpun.
Artinya: merusak seluruh nama keluarga.

170. Menegakkan benang basah.
Artinya: melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan.

171. Menegakkan juek-juek sesudah menyabit.
Artinya: sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya.

172. Menegakkan sumpit tak berisi.
Artinya: perbuatan yang sia-sia belaka.

173. Menembak beralamat, berkata bertujuan.
Artinya: suatu perbuatan (pekerjaan) harus ada maksudnya.

174. Menempong menuju jih.
Artinya: langsung mengenai sasarannya (maksudnya).

175. Menengadah ke langit hijau.
Artinya: tidak ada harapan akan mendapat pertolongan.

176. Menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai.
Artinya: pikirkan baik-baik sebelum melakukan pekerjaan.

177. Menepak nyamuk menjadi daki.
Artinya: melawan orang yang lemah tidak akan mendapat nama baik.

178. Menepik mata pedang.
Artinya: melawan orang yang berkuasa.

179. Mengadu buku jari (mengadu buku lima).
Artinya: bertinju; berkelahi.

180. Mengadu buku lidah.
Artinya: berbantah; bertengkar mulut.

181. Mengail berumpan, berkata bertipuan,.
Artinya: kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya.

182. Mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan.
Artinya: mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu.

183. Mengairi sawah orang.
Artinya: menguntungkan orang lain.

184. Mengais dulu maka makan.
Artinya: baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya).

185. Mengajar orang tua makan dadih.
Artinya: mengajar orang yang lebih pandai.

186. Mengalangkan leher, minta disembelih.
Artinya: mengharapkan kesusahan (kecelakaan).

187. Mengambil bungkal kurang.
Artinya: merasa tersinggung oleh perkataan orang lain.

188. Mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih.
Artinya: mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela.

189. Mengaut laba dengan siku.
Artinya: selalu hendak mencari untung sebanyak-banyaknya.

190. Mengebat erat-erat, membuhul mati-mati.
Artinya: membuat aturan (perjanjian) dengan sempurna.

191. Mengegungkan gung pesuk.
Artinya: membanggakan kekayaan (kemuliaan) masa lampau.

192. Mengembalikan manikam ke dalam cembulnya.
Artinya: memikirkan kembali apa-apa yang telah dikatakan.

193. Mengembang ketiak amis.
Artinya: menceritakan keburukan kaum keluarga sendiri.

194. Mengendap di balik lalang sehelai.
Artinya: menyembunyikan sesuatu atau bersembunyi di tempat yang mudah diketahui orang.

195. Mengepit daun kunyit.
Artinya: memuji-muji diri sendiri.

196. Mengepit kepala harimau.
Artinya: menakut-nakuti orang lain.

197. Menggali lubang menutup lubang.
Artinya: meminjam uang untuk membayar utang.

198. Menggantang anak ayam.
Artinya: melakukan pekerjaan yang tidak mungkin atau sia-sia untuk dikerjakan.

199. Menggaut laba dengan siku.
Artinya: selalu hendak mencari untung banyak, tidak peduli apakah orang lain akan menderita karena perbuatannya itu.

200. Menggenggam erat membuhul mati.
Artinya: memegang janji (putusan, nasihat, dan sebagainya) erat-erat.

201. Menggenggam tiada tiris.
Artinya: sangat menghemat.

202. Menggenggam tiada tiris.
Artinya: sangat menghemat.

203. Menggeriak bagai anak nangui.
Artinya: orang yang beranak banyak, tetapi malas mencari nafkah.

204. Menggolek batang terguling.
Artinya: melakukan pekerjaan yang mudah.

205. Menggunting dalam lipatan.
Artinya: mencelakakan kawan (saudara dan sebagainya) sendiri.

206. Menghadapkan bedil pulang.
Artinya: merugikan (mencelakakan) keluarga sendiri.

207. Menghambat kerbau berlabuh.
Artinya: mencegah sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan atau kesenangan kepada orang.

208. Menghapus(kan) arang di muka.
Artinya: menghilangkan malu.

209. Menghasta kain sarung.
Artinya: perbuatan yang sia-sia.

210. Menghendaki urat lesung.
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin.

211. Mengisap (mencarak, mencucup) benak.
Artinya: terlalu banyak mengambil keuntungan dari orang lain (mengisap darah).

212. Mengisi gantang pesuk.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sia-sia.

213. Mengisi perian bubus.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia.

214. Mengorek lubang ulat.
Artinya: sengaja mencari lantaran bertengkar.

215. Menguak-nguak bagai hidung gajah.
Artinya: bernapas terengah-engah.

216. Mengukir langit.
Artinya: mengerjakan sesuatu yang sia-sia.

217. Mengukur baju di badan sendiri.
Artinya: menentukan baik buruknya sesuatu menurut perasaan diri sendiri.

218. Mengungkit batu di bencah.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sukar.

219. Mengunyah orang bergigi.
Artinya: mengajar (memberitahu) orang yang sudah tahu.

220. Mengusir asap, meninggalkan api.
Artinya: mencari sesuatu yang kurang penting dan meninggalkan yang lebih penting.

221. Menimbang sama berat.
Artinya: menjatuhkan hukuman dengan adil, tidak berat sebelah.

222. Menjalankan jarum halus.
Artinya: mengenakan tipu muslihat yang lain.

223. Menjangkau sehabis tangan.
Artinya: berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai maksud.

224. Menjaring angin.
Artinya: perbuatan yang sia-sia belaka.

225. Menjemur bangkai ke atas bukit.
Artinya: memperlihatkan cela (air, cacat) sendiri.

226. Menjilat air liur.
Artinya: berbalik memuji sesuatu yang sebelumnya telah dicela; menarik kembali ucapan (janji dan sebagainya) yang pernah dikatakan.

227. Menjilat keluan bagai kerbau.
Artinya: sangat kecewa karena tak sampai maksudnya.

228. Menjilat ludah.
Artinya: menarik kembali apa yang telah diucapkan.

229. Menjolok sarang tabuhan.
Artinya: sengaja mencari bahaya atau kesusahan.

230. Menjolok sarang tabuhan.
Artinya: berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya.

231. Menjual bedil kepada lawan.
Artinya: mencelakakan diri sendiri.

232. Menjual petai hampa.
Artinya: membual; beromong kosong.

233. Menjunjung bersenggulung, mencencang berlandasan.
Artinya: jika ingin melakukan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap.

234. Menjunjung sangkak ayam.
Artinya: mendapat malu besar.

235. Menohok kawan seiring.
Artinya: mencelakakan kawan sendiri.

236. Mensiang yang baru dicari, kampil 'lah sudah dahulu.
Artinya: rundingan baru akan dimulai, tetapi keputusannya telah diambil terlebih dahulu.

237. Menumbuk di lesung, bertanak di periuk,.
Artinya: adat itu berdasar pada kebiasaan yang sudah semestinya.

238. Menumbuk di periuk, bertanak di lesung.
Artinya: melakukan sesuatu yang menyalahi kebiasaan;.

239. Menunggu angin lalu.
Artinya: menunggu dengan sia-sia.

240. Menunggu laut kering.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia.

241. Menunjukkan ilmu kepada orang menetak.
Artinya: nasihat yang baik itu tidak berguna bagi orang yang tidak mau menggunakannya.

242. Menyandang lemang hangat orang.
Artinya: menderita akibat perbuatan orang lain.

243. Menyandang lukah tiga.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sulit meskipun tidak berat.

244. Menyanyikan lagu lama (menyanyikan lagu kuno).
Artinya: mengutarakan pendapat yang telah usang atau sudah sering dikatakan orang.

245. Menyauk kering-kering, membeli habis-habis.
Artinya: jika menyelidiki (menuntut ilmu dan sebagainya), hendaknya sedalam-dalamnya.

246. Menyeladang bagai panas di padang.
Artinya: suatu kejadian yang terjadi secara merata di mana-mana.

247. Menyelami air dalam tonggak.
Artinya: amat sukar mengajuk hati orang.

248. Menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah.
Artinya: (persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu.

249. Menyenduk kuah dalam pengat.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia saja.

250. Menyimpan embacang busuk.
Artinya: menyimpan rahasia yang sudah diketahui orang banyak (rahasia umum).

251. Menyinggung mata bisul orang.
Artinya: mengenai apa yang paling sakit (peka) bagi seseorang.

252. Menyisip padi dengan ilalang.
Artinya: mencampurkan sesuatu yang buruk pada yang baik.

253. Menyukat air menjadi batu.
Artinya: tidak mungkin.

254. Menyukat penuh sudah.
Artinya: sudah habis kesabaran.

255. Menyurat di atas air.
Artinya: melakukan pekerjaan yang sia-sia.

256. Menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung).
Artinya: menyembunyikan sesuatu yang mudah atau sudah diketahui orang;.

257. Menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis.
Artinya: menyembunyikan suatu kehendak sesempurna-sempurnanya.

258. Merah padam mukanya.
Artinya: marah sekali.

259. Meraih pangkur ke dada.
Artinya: 1 insaf akan dirinya; 2 merasa tersinggung.

260. Meraih pekung ke dada.
Artinya: sengaja mencari kesusahan (malu dan sebagainya).

261. Merajuk kepada yang kasih (sayang).
Artinya: sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

262. Merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul.
Artinya: pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh.

263. Merantau ke ujung bendul.
Artinya: pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh.

264. Merapat sambil berlayar (berlayar sambil memapan).
Artinya: sekali melakukan pekerjaan, dua tiga maksud tercapai.

265. Merawal memulang bukit, cerana menengah kota.
Artinya: sudah nyata sekali ingin mengajukan suatu permintaan.

266. Merayap-rayap seperti kangkung di ulak jamban.
Artinya: 1 cepat berkembang biak; 2 lekas bertambah besar dan tinggi.

267. Merdesa (di) perut kenyang.
Artinya: adat yang halus hanya dapat dilakukan apabila orang berkecukupan atau kaya.

268. Merebus tak empuk.
Artinya: tidak berubah pendirian; tetap hati (walaupun digoda dan sebagainya); mantap hati.

269. Meremas santan di kuku.
Artinya: meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh).

270. Merentan hati.
Artinya: lekas marah (sakit hati, patah hati).

271. Miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya.
Artinya: dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak dapat orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya.

272. Minta dedak kepada orang mengubik.
Artinya: minta pertolongan dan sebagainya kepada orang yang tidak punya.

273. Minta pucuk pada alu (= menghendaki pucuk alu).
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai.

274. Minta sisik pada limbat.
Artinya: menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai.

275. Minta tulang kepada lintah.
Artinya: menghendaki sesuatu yang tidak mungkin dapat dipenuhi.

276. Minum darah orang.
Artinya: banyak merugikan orang dengan mengambil keuntungan yang berlebih-lebih darinya.

277. Minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah.
Artinya: hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak.

278. Minyak dengan air adakah (bolehkah) bercampur? (minyak dan air masa sama).
Artinya: orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu.

279. Minyak duyung perendang duyung (minyak kita jua yang digorengkannya).
Artinya: seseorang yang telah menghabiskan harta tuannya.

280. Minyak habis sambal tak enak.
Artinya: dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu.

281. Misai bertaring bagai panglima, sebulan sekali tak membunuh orang.
Artinya: rupa saja yang hebat dan garang, tetapi berhati penakut.

282. Monyet mendapat bunga, adakah ia tahu akan faedah bunga itu?.
Artinya: tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus.

283. Mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang.
Artinya: tentang usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga.

284. Mujur pak belang.
Artinya: untung-untungan; jika hendak mujur, harus menunggu waktu lama.

285. Mujur sepanjang hari, malang sekejap mata.
Artinya: jika malang akan menimpa dalam sesaat saja mungkin terjadi, tetapi tidak mendapat.

286. Mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak,.
Artinya: tidak dapat berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian.

287. Muka bagai ditampar dengan kulit babi.
Artinya: hal orang yang tidak tahu malu; seseorang yang kelihatannya senang dan kaya, tetapi yang sebenarnya hidup dengan utang.

288. Muka licin, ekor berkedal.
Artinya: lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat.

289. Mulut bagai ekor ayam diembus.
Artinya: seseorang yang mulutnya tidak berhenti-henti berkata (tidak pernah diam, selalu saja bergerak-gerak).

290. Mulut bajan boleh ditutup, mulut manusia tidak.
Artinya: rahasia jangan terlalu lekas dipercayakan kepada orang karena mulut manusia tidak dapat ditutup.

291. Mulut bau madu, pantat bawa sengat.
Artinya: mulut manis, tetapi hati busuk.

292. Mulut disuapi pisang, pantat dikait dengan onak (mulut manis hati berkait).
Artinya: manis perkataannya, tetapi jahat maksudnya.

293. Mulut kamu, harimau kamu.
Artinya: keselamatan dan harga diri kita bergantung pada perkataan kita sendiri.

294. Mulut kapuk dapat ditutup, mulut orang tidak.
Artinya: rahasia jangan dipercayakan kepada orang lain.

295. Mulut manis jangan percaya, lepas dari tangan jangan diharap.
Artinya: jangan percaya kepada orang yang manis perkataannya, barang atau uang yang dipinjamkan kepada orang yang bersifat demikian, tidak dapat diharapkan kembali lagi.

296. Mulut manis mematahkan tulang.
Artinya: perkataan yang lemah lembut dapat menyebabkan orang lain tunduk (menurut).

297. Mulut satu lidah bertopang.
Artinya: perkataan berbeda dengan isi hati.

298. Mulut telanjur (terdorong) emas tantangannya (padahannya).
Artinya: perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati.

299. Mumbang ditebuk tupai.
Artinya: dikatakan kepada anak perempuan yang masih kecil, tetapi sudah rusak.

300. Mumbang jatuh kelapa jatuh.
Artinya: semua yang hidup akan mati (tidak memandang umur dan sebagainya).

301. Murah di mulut mahal di timbangan.
Artinya: mudah mengatakan, tetapi sukar melakukannya.

302. Musang berbulu ayam.
Artinya: orang jahat berlaku sebagai orang baik.

303. Musang terjun, lantai terjungkat.
Artinya: terdapat tanda-tanda kejahatan yang telah diperbuat.

304. Musim kemarau menghilirkan baluk.
Artinya: melakukan usaha yang tidak sesuai dengan musimnya (waktunya).

305. Musuh dalam selimut.
Artinya: musuh yang amat dekat (dari lingkungan keluarga sendiri dan sebagainya);.

306. Musuh jangan dicari-cari, bersua jangan dielakkan.
Artinya: jangan dicari-cari permusuhan itu, tetapi jika ia datang jangan pula berasa takut;.

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Post a Comment

Arsip