Menurut KBBI, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu.
Peribahasa dapat berupa pepatah, ungkapan, perumpamaan, bidal, pemeo, dan tamsil/ibarat.
Berikut ini arti peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berawalan huruf P.
1. Pacet hendak menjadi ular.
Artinya: orang hina (miskin) berlaku sebagai orang besar (kaya); berharapkan yang bukan-bukan.
2. Padang perahu di lautan, padang hati dipikirkan.
Artinya: demikian luas hati itu, berapa banyak pikiran masuk di dalamnya tidak akan penuh.
3. Padi dikebat dengan daunnya.
Artinya: mengusahakan sesuatu dengan modal sendiri.
4. Padi masak, jagung mengupih.
Artinya: keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda.
5. Padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan bersusah hati.
Artinya: kesenangan hati lebih berharga daripada kekayaan.
6. Padi sekapuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang.
Artinya: seseorang yang tampak kaya, tetapi sebenarnya miskin.
7. Padi selumbung dimakan orang banyak.
Artinya: penghibur bagi istri yang suaminya beristri lebih daripada satu.
8. Pagar makan padi.
Artinya: orang yang merusakkan barang yang diamanatkan kepadanya.
9. Pagar makan tanaman.
Artinya: orang yang merusakkan barang yang diamanatkan (dititipkan) kepadanya.
10. Pahit dahulu, manis kemudian.
Artinya: hendaklah ditentukan syarat-syarat yang nyata dahulu supaya tidak timbul perselisihan di belakang (dalam membuat perjanjian).
11. Pahit meninggal.
Artinya: orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya curang.
12. Paksa tekukur, padi rebah, paksa tikus, lengkiang terbuka.
Artinya: sesuatu yang baik atau yang dikehendaki (diingini).
13. Panas setahun dihapuskan hujan sehari.
Artinya: kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja.
14. Panas tidak sampai petang.
Artinya: bertambah susah.
15. Pandai berminyak air.
Artinya: pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud.
16. Pandang jauh dilayangkan, pandang dekat ditukikkan.
Artinya: memeriksa dengan teliti.
17. Pantang kutu dicukur, pantang manusia dihinakan.
Artinya: tiada orang yang mau dihinakan.
18. Parang gabus menjadi besi.
Artinya: orang yang lemah menjadi orang yang kuat.
19. Pasang masuk muara.
Artinya: lalu lalang saja (tentang perkataan).
20. Patah batu hatinya.
Artinya: hilang sama sekali kemauannya.
21. Patah kemudi dengan bamnya.
Artinya: putus harapan; tidak ada harapan sama sekali.
22. Patah kemudi dengan ebamnya.
Artinya: sudah tidak ada harapan lagi.
23. Patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati.
Artinya: tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara).
24. Patah sayap bertongkat paruh.
Artinya: tidak putus-putusnya berusaha menyampaikan maksudnya.
25. Patah selera banyak makan.
Artinya: pura-pura tidak mau, sebenarnya suka sekali.
26. Patah tongkat berjeremang (bertelekan).
Artinya: terus berusaha (tidak pernah putus asa).
27. Patah tongkat berjeremang (patah sayap bertongkat paruh; patah tongkat bertelekan).
Artinya: terus berusaha (bekerja) dengan tidak putus asa.
28. Payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi.
Artinya: setelah beberapa lama menanggung susah, akhirnya tercapai juga cita-citanya.
29. Pecah anak buyung, tempayan ada.
Artinya: tidak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri.
30. Pecah buyung, tempayan ada.
Artinya: tidak akan kekurangan perempuan (yang akan diambil untuk istri).
31. Pecah kapi, putus suai.
Artinya: tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi.
32. Pecah menanti sebab, retak menanti belah.
Artinya: sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam.
33. Pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan, batu segiling pecak setepik.
Artinya: sudah mendapat kata sepakat untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
34. Pejatian awak, kepantangan orang.
Artinya: berselisih pendapat dengan orang banyak.
35. Pekak pembakar meriam.
Artinya: tiap-tiap orang ada gunanya.
36. Pelanduk di cerang rimba (pelanduk di dalam cerang).
Artinya: sangat gelisah ketakutan.
37. Pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tak melupakan pelanduk.
Artinya: orang yang berutang biasanya mudah lupa akan yang berpiutang, sebaliknya yang berpiutang tidak lupa akan orang yang berutang kepadanya.
38. Pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak.
Artinya: ingatlah bahwa sekalian yang hidup akan mati.
39. Pelesit dua sejinjang.
Artinya: perempuan yang bersuami dua.
40. Pencarak benak orang.
Artinya: orang yang suka mengambil milik orang lain dengan cara yang lalim.
41. Pendekar elak jauh.
Artinya: orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam.
42. Pengaduan berdengar, salah bertimbang.
Artinya: keluh kesah mendapat perhatian dari orang yang berkuasa.
43. Pengayuh sama di tangan, perahu sama di air.
Artinya: tidak perlu takut-takut (rendah diri) karena sama kekuatannya.
44. Pepat di luar, rancung (pancunya) di dalam.
Artinya: baik (suci dan sebagainya) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat.
45. Pepat kuku seperti bulan tiga hari.
Artinya: amat elok bentuk atau tokohnya.
46. Perahu bertambatan, dagang bertepatan.
Artinya: usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya.
47. Perahu papan bermuat intan.
Artinya: sesuatu yang tidak layak diperjodohkan.
48. Perahu sudah di tangan, perahu sudah di air.
Artinya: sudah siap sedia segala keperluan untuk melakukan suatu pekerjaan.
49. Perang bermalaikat, sabung berjuara.
Artinya: Tuhanlah yang menentukan kalah menang.
50. Pergi berempap, pulang eban.
Artinya: pulang pokok (tidak beruntung dan tidak merugi).
51. Pergi tempat bertanya, pulang tempat berberita (berkenaan dengan orang cerdik pandai).
Artinya: jika akan berangkat, hendaklah meminta nasihatnya dahulu, dan jika pulang, hendaklah memberi laporan kepadanya;.
52. Perkawinan tempat mati.
Artinya: perkawinan yang sungguh-sungguh dilakukan sesuai dengan cita-cita hidup berumah tangga yang bahagia.
53. Permata lekat di pangkur.
Artinya: tidak pada tempatnya.
54. Perut panjang sejengkal.
Artinya: merasa kecewa (tidak senang).
55. Pijat-pijat menjadi kura-kura.
Artinya: orang hina (bodoh) yang menjadi orang besar.
56. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Artinya: bila hendak melakukan atau mengerjakan sesuatu, hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik buruknya.
57. Pikir itu pelita hati.
Artinya: menggunakan akal budi dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik menjadikan seseorang lebih bijaksana.
58. Pilih-pilih ruas, terpilih pada buku (terkena buku buluh).
Artinya: mendapat yang buruk karena terlalu memilih.
59. Pinang pulang ke tampuknya.
Artinya: sudah pada tempatnya; sudah cocok benar.
60. Pinggan tak retak, nasi tak dingin.
Artinya: cermat dalam melakukan suatu pekerjaan.
61. Pipinya sebagai pauh dilayang.
Artinya: pipinya amat elok.
62. Pipit meminang anak enggang.
Artinya: orang miskin (berderajat rendah) meminang orang kaya (berderajat tinggi dan sebagainya).
63. Pipit menelan jagung.
Artinya: mendapat kesusahan karena hendak menyamai orang kaya (besar dan sebagainya).
64. Pipit pekak makan berhujan.
Artinya: sangat rajin.
65. Pisang tidak berbuah dua kali.
Artinya: nasib baik biasanya hanya sekali saja ditemui.
66. Potong hidung rusak muka.
Artinya: orang yang berbuat kurang baik terhadap keluarga sendiri akan beroleh malu juga.
67. Pucat seperti mayat.
Artinya: sangat pucat, pucat pasi.
68. Pucuk dicinta ulam tiba (hendak ulam pucuk menjulai).
Artinya: mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan.
69. Pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga.
Artinya: orang yang tabiatnya jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah.
70. Pucuk layu disiram hujan.
Artinya: orang susah mendapat kesenangan.
71. Pukat terlabuh, ikan tak dapat.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia belaka.
72. Pukul anak, sindir menantu.
Artinya: menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain.
73. Pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam.
Artinya: sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali).
74. Punggung parang sekalipun jika selalu diasah, akan tajam juga.
Artinya: sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga.
75. Punggur rebah belatuk menumpang mati.
Artinya: jika orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dan sebagainya) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya.
76. Pusat jala pumpunan ikan.
Artinya: (menjadi) tempat berkumpul atau menjadi pusat berbagai-bagai hal (urusan); pusat pemerintahan.
77. Putih tapaknya lari.
Artinya: berlari cepat (karena ketakutan).
78. Putus kelikir , rompong hidung.
Artinya: sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali.
79. Puyu di air jernih.
Artinya: hidup dalam kesenangan.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia
Post a Comment