LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

8 Cara Untuk Mencegah Timbulnya Perselingkuhan dalam Pernikahan

Beberapa waktu lalu beredar berita seorang tokoh terkenal yang hendak bercerai dengan istrinya karena sang tokoh telah menjalin kasih dengan wanita lain. Jalinan asmara tersebut telah berlangsung selama lebih dari lima tahun. Dalam waktu itu, ia mampu menyimpan rapat-rapat rahasianya sampai suatu ketika sang istri membuka percakapan sang suami di aplikasi perpesanan di handphone suami. Sepandai-pandai menyimpan bangkai, baunya pasti tercium juga. Terbukalah seluruh kedok yang dipakai sang suami sehingga kemudian sang istri mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama.

Sebagaimana ilustrasi di atas yang merupakan sebuah kisah nyata, perselingkuhan merupakan salah satu penyebab utama keretakan hubungan dalam rumah tangga. Bahkan dalam banyak hal, perselingkuhan ini berakibat pada perceraian. Dalam konteks tujuan berumah tangga, perselingkuhan merupakan pengkhianatan terhadap ikatan suci yang telah dibina oleh pasutri.


Untuk menjaga agar tidak terjadi perselingkuhan, seseorang harus mengupayakan sebaik-baiknya agar bahtera rumah tangganya dapat berjalan lancar ketika mengarungi lautan kehidupan. Kehidupan pernikahan berlangsung lama, bisa sampai puluhan tahun jika kedua insan dikaruniai umur panjang. Dalam rentang waktu itu, banyak riak-riak dan badai kehidupan yang menghantam bahtera rumah tangga. Persoalan datang silih berganti, terkadang ada pihak ketiga yang masuk ke kehidupan rumah tangga, dan terkadang ada kebosanan dan kemarahan dari seseorang pada pasangannya.

Berikut ini beberapa tips atau cara untuk mencegah agar tidak terjadi perselingkuhan dalam rumah tangga.

Setujui Hal Prinsip Dalam Pernikahan

Ada baiknya anda dan pasangan memiliki persetujuan atas apa-apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan berkenaan dengan hal-hal yang dianggap prinsip dalam pernikahan. Persetujuan tersebut sebaiknya dinyatakan dengan jelas sebagai rambu-rambu bagi anda dan pasangan agar tidak salah melangkah.

Apa saja hal-hal yang prinsip tentu setiap pasutri memiliki daftar tersendiri, misalnya saja berkaitan dengan kesetiaan dalam pernikahan, perilaku religius yang diharapkan pada pasangan, dan banyak lagi lainnya.

Berkaitan dengan perselingkuhan, misalnya saja anda dan pasangan dapat membuat persetujuan bahwa dalam rumah tangga tidak ada kata maaf untuk perselingkuhan.

Contoh lainnya adalah dengan menetapkan batasan pergaulan yang diperbolehkan dengan lawan jenis yang bukan keluarga. Istri dapat meminta suaminya agar tidak boleh berduaan dengan wanita lain tanpa ada orang lain di sekelilingnya tanpa ada keperluan mendesak. Demikian pula, suami bisa pula meminta agar sang istri tidak memasukkan pria lain ke dalam rumah jika tidak ada orang lain di rumahnya.

Hati-hati bahwa penetapan persetujuan yang terlalu kaku malah dapat menyebabkan pertengkaran. Ada banyak kasus yang terjadi yang bisa kita baca di media massa bahwa terjadi pertengkaran di rumah tangga karena suami terlalu ketat membatasi aktivitas istri, dan sebaliknya.

Untuk itu, persetujuan antara suami dan istri sebaiknya dilakukan dengan mendiskusikan apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dalam perkawinan. Dalam suasana yang penuh kehangatan dapat dibincangkan mengenai prinsip dan batasan-batasan dalam rumah tangga. Selain itu, sebaiknya tidak menetapkan secara sepihak batasan yang ditetapkan bagi pasangan tanpa persetujuan dirinya.

Miliki Hubungan Baik Dengan Pasangan

Salah satu upaya terbaik untuk mencegah timbulnya perselingkuhan adalah adanya hubungan baik antara suami dengan istri.

Untuk menciptakan hubungan atau relasi yang baik dengan pasangan, secara fisikal sebaiknya pasutri memiliki "aktivitas di ranjang" yang berkualitas dan dengan frekuensi yang baik. Aktivitas tersebut menciptakan tidak hanya kedekatan secara fisik, tetapi juga kedekatan emosional. Kepuasan batin yang diraih dalam aktivitas tersebut akan menumbuhkan benih-benih cinta yang berakar kuat dalam hati.

Hubungan yang baik dalam pernikahan juga harus diciptakan dengan meningkatkan aktivitas yang bersifat romantis, seperti menyatakan rasa cinta, memberikan hadiah dan kejutan, memberikan perhatian pada pasangan, serta mengucapkan terima kasih dan pujian.

Komunikasi Hangat Dan Terbuka

Banyak perselingkuhan yang terjadi karena seseorang merasa kesal, marah, dan tidak puas dengan perilaku pasangan. Dalam hal ini, opini yang terbentuk dalam pikirannya mengesankan sang pasangan sebagai orang yang hanya memiliki sisi-sisi negatif. Padahal jika ditelisik lebih lanjut, kekesalan dan kemarahan tersebut bersumber dari ketiadaan komunikasi yang terbuka di antara mereka mengenai kehidupan dalam rumah tangga.

Pria dan wanita memiliki perilaku dan sikap yang berbeda. Demikian pula setiap individu adalah unik dan memiliki kepribadian sendiri. Saat dua individu terikat dalam perkawinan, harus ada persesuaian antara perbedaan antara keduanya.

Perbedaan tidak mungkin dieliminasi, tetapi perbedaan dapat disesuaikan selaras dengan karakter pasutri. Dalam hal perbedaan tidak bisa disesuaikan, maka harus ada kerelaan dari pasangan untuk menerima perbedaan tersebut selama perbedaan tersebut bukanlah hal yang buruk.

Pahami Pasangan

Seseorang mungkin menyangka bahwa ia memahami isi hati pasangan, padahal sebenarnya tidak demikian. Perasaan adalah sesuatu hal yang sulit diterka. Meski komunikasi telah terbuka, tetapi tidak menutup kemungkinan ada banyak hal yang disembunyikan oleh pasangan dari diri anda (dan demikian pula ada yang mungkin anda sembunyikan dari pasangan). Bisa pula anda mengambil kesimpulan yang salah dari apa yang dia sampaikan karena anda telah memiliki prasangka tertentu dalam pikiran.

Setiap orang memiliki sisi dalam hati yang tidak mudah diungkapkan kepada orang lain, termasuk kepada pasangan. Untuk itu, pada banyak hal, sebaiknya anda mencoba memahami pasangan dan tidak mudah menjustifikasi tindakannya yang tidak sesuai dengan keinginan anda.

Sebuah contoh, seorang suami gagal mendapatkan kenaikan jabatan dalam pekerjaannya. Sang suami akan kecewa dengan kegagalannya dan ia mungkin tidak mengungkapkan hal tersebut kepada istrinya karena perasaan malu dan takut bahwa harga dirinya sebagai laki-laki akan tercoreng.

Berkenaan dengan hal itu, upaya memahami pasangan adalah proses yang berjalan seumur hidup. Dengan hidup bersama, anda lebih tahu perilaku pasangan dan jika anda benar-benar memberi perhatian padanya, anda akan lebih dapat memahami perilakunya dan alasan mengapa dia melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal. Tentu saja dalam hal ini komunikasi perlu ditingkatkan, tetapi perlu pula disadari bahwa perlu pendekatan tertentu dalam komunikasi untuk hal-hal yang sifatnya cukup sensitif bagi pasangan anda.

Kegagalan dalam memahami pasangan dapat mengakibatkan pasangan merasa kesal dan bosan dengan diri anda. Melanjutkan contoh di atas, apabila atas kegagalan suami kemudian anda lalu menyalahkan dirinya, suami anda bisa merasa marah dengan diri anda. Lalu ia mencari orang lain yang mampu memahami dirinya dengan lebih baik.

Saya tidak mengatakan bahwa jika situasi seperti yang terjadi dalam contoh di atas, anda tidak perlu berbuat sesuatu. Akan tetapi, saya menyatakan bahwa jangan mudah menghakimi atas situasi yang tidak berjalan baik. Pikirkan dengan matang apabila hendak mengkritik pasangan anda dan carilah situasi yang tepat. Jangan sampai saran dan kritikan yang anda sampaikan malah menyebabkan pertikaian dan percekcokan yang berakibat pada hilangnya rasa cinta pasangan kepada diri anda.

Menjadi pribadi yang lebih baik

Agar pasangan lebih sayang dengan diri anda, jadilah orang yang lebih baik dalam keseharian anda. Tingkatkanlah kualitas diri anda, apapun aktivitas anda. Apakah anda ibu rumah tangga atau wanita pekerja, apakah anda pekerja kantoran atau petani, apapun kegiatan atau profesi anda yang penting adalah peningkatan kualitas diri yang mampu membuat pasangan merasa lebih sayang.

Sebagai contoh, jika anda ibu rumah tangga yang tidak terbiasa memasak dan anda tidak bekerja di luaran, cobalah untuk belajar memasak yang enak. Belilah buku-buku resep dan cobalah resep tersebut untuk suami anda.

Ketahuilah kebutuhan pasangan

Seseorang berselingkuh dengan orang lain biasanya karena ia merasa nyaman dengan sesuatu yang ada pada orang lain tersebut, entah itu secara fisik, emosional, maupun sikap. Untuk itu, ketahuilah kebutuhan pasanganmu agar dia tidak beralih hatinya pada orang lain.

Secara fisik, pada umumnya suami/istri tidak menuntut agar pasangannya sempurna secara jasmaniah: harus langsing, berat beban ideal, perut six pack, dan lain sebagainya. Tentu saja ada nilai lebih jika anda mau menyisihkan waktu untuk menjaga agar tampilan fisik anda seideal yang anda bayangkan. Namun demikian, biasanya ada tuntutan untuk berdandan dan berhias di hadapan pasangan, seperti memakai baju yang baik, memakai wewangian, dan bersisir rapi.

Secara emosi dan sikap, biasanya pasangan memerlukan adanya penerimaan dari pasangan dan tempat berbagi cerita. Untuk itu, di malam hari, sediakanlah waktu bercengkrama dengan pasangan untuk membahas hal-hal yang ingin dibicarakan, termasuk pula hobi dan kesenangannya.

Komitmen untuk setia

Jika anda menginginkan kesetiaan dari pasangan anda, pertama yang harus anda lakukan adalah kesediaan anda untuk setia pada dirinya. Jangan menuntut kesetiaan jika anda tidak mampu untuk setia. Untuk itu, komitmen dari anda dibutuhkan agar pasangan anda setia pada diri anda.

Pada dasarnya, seorang manusia memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya meskipun ia sudah menikah. Hal ini adalah sifat yang melekat pada diri manusia. Setiap melihat orang lain selain pasangannya yang memiliki kualitas lebih (misalnya lebih cantik/tampan, lebih pandai, lebih rajin), ada ketertarikan dirinya pada orang lain tersebut.

Dengan demikian, perlu ada komitmen dari seseorang untuk selalu bersetia dengan pasangannya, apapun yang terjadi, selama masih terikat dalam pernikahan. Komitmen tersebut akan mencegah diri anda dari berperilaku tidak setia. Komitmen akan mengontrol keinginan anda untuk berselingkuh dengan orang yang anda anggap lebih menarik daripada pasangan anda.

Batasi kemungkinan berselingkuh

Berkaitan dengan perselingkuhan, ada banyak situasi yang mendorong terjadinya perselingkuhan. Dalam hal ini, hendaknya anda mengidentifikasi situasi dan kondisi yang mungkin mengakibatkan terjadinya perselingkuhan.

Dengan adanya identifikasi tersebut, apabila ada situasi yang sesuai dengan kondisi tersebut, anda dapat melakukan tindakan sebelum perselingkuhan benar-benar terjadi. Sebagai contoh, anda mendapati situasi pelik pada diri anda dalam hubungan dengan rekan kerja, dimana ada semacam ketertarikan yang kuat dari diri anda kepada rekan kerja anda. Saat anda mengenali situasi demikian, anda dapat melakukan tindakan preventif berupa mencegah perasaan itu lebih kuat dengan membatasi diri anda hanya pada hubungan kerja yang profesional.

Post a Comment

Arsip