LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T

Menurut KBBI, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Peribahasa dapat berupa pepatah, ungkapan, perumpamaan, bidal, pemeo, dan tamsil/ibarat.

Berikut ini arti peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berawalan huruf T.

1. Tabuhan meminang anak labah-labah.
Artinya: tidak seimbang (tentang perjodohan).

2. Tabur bijan ke tasik.
Artinya: membuang-buang uang (waktu dan tenaga).

3. Tahan jerat sorong kepala.
Artinya: hendak mencelakakan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat celaka.

4. Tahu asam garamnya.
Artinya: tahu seluk-beluknya (baik-buruknya).

5. Tahu di angin berkisar.
Artinya: tahu akan perubahan hati seseorang.

6. Tahu di angin turun naik.
Artinya: tahu akan gelagat sesuatu yang akan terjadi.

7. Tahu di asin garam.
Artinya: banyak pengalaman.

8. Tahu di dalam lubuk.
Artinya: tahu benar akan seluk beluk suatu perkara.

9. Tahu makan tahu simpan.
Artinya: dapat menyimpan rahasia baik-baik.

10. Tak (ber) pucuk di atas enau.
Artinya: sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain).

11. Tak ada beras yang akan ditanak.
Artinya: tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan.

12. Tak ada gading yang tak retak.
Artinya: tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya.

13. Tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta.
Artinya: bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya.

14. Tak ada kusut yang tak selesai.
Artinya: tidak ada perselisihan yang tidak dapat didamaikan.

15. Tak ada laut yang tak berombak.
Artinya: setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya.

16. Tak ada padi yang bernas setangkai.
Artinya: tidak ada satu pun yang sempurna;.

17. Tak ada pendekar yang tak bulus.
Artinya: tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.

18. Tak air talang dipancung.
Artinya: tidak segan melakukan apa saja untuk mencapai maksudnya.

19. Tak akan (takkan) lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia.
Artinya: jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti.

20. Tak akan terlawan buaya menyelam air.
Artinya: orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin dapat dilawan.

21. Tak beras antah dikisik.
Artinya: melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai.

22. Tak boleh bertemu roma.
Artinya: selalu berselisih (bertengkar dan sebagainya).

23. Tak emas bungkal diasah.
Artinya: tidak peduli apa pun diperbuat, asal tercapai maksudnya.

24. Tak jauh rebung dari rumpunnya.
Artinya: tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya.

25. Tak kan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia.
Artinya: sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya.

26. Tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan.
Artinya: dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya.

27. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.
Artinya: tetap tidak berubah selamanya (tentang adat).

28. Tak lekang oleh panas.
Artinya: tetap tidak berubah.

29. Tak putus dirundung malang.
Artinya: tiada putusnya, tiada henti-hentinya mendapat celaka.

30. Tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga.
Artinya: tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga.

31. Tak tanduk telinga dipulas.
Artinya: tindakan apa pun dilakukan asal dapat merugikan lawan (membalas dendam).

32. Tak tentu hilir mudiknya.
Artinya: tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya.

33. Tak tentu hilir nya, tidak berketentuan hulu hilir nya.
Artinya: tidak tentu maksud dan tujuannya.

34. Tak tentu kepala ekornya.
Artinya: tak tentu ujung pangkalnya.

35. Tak terkayuhkan lagi biduk hilir.
Artinya: sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha).

36. Takut akan bayangnya.
Artinya: takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk.

37. Takut akan lumpur, lari ke duri.
Artinya: menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar.

38. Takut di hantu, terpeluk ke bangkai.
Artinya: mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti.

39. Takut titik, lalu tumpah.
Artinya: karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar.

40. Takutkan tuma, dibuang(kan) kain.
Artinya: sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi dapat kerugian besar.

41. Talam dua muka.
Artinya: bermuka dua; mendua hati.

42. Tali busur tidak selamanya dapat diregang.
Artinya: orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya.

43. Tali jangan putus, kaitan jangan rekah.
Artinya: perkara harus diputus seadil-adilnya agar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang.

44. Tali putus keluan putus.
Artinya: anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal.

45. Tali tiga lembar tak suang-suang putus.
Artinya: bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

46. Tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus.
Artinya: bersatu teguh, bercerai runtuh.

47. Tampak gabak di hulu (gabak di hulu tanda akan hujan).
Artinya: ada tanda- tanda akan terjadi sesuatu.

48. Tampak tembelangnya.
Artinya: kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dan sebagainya).

49. Tampuk bertangkai.
Artinya: ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat.

50. Tampuknya masih bergetah.
Artinya: masih cukup penghidupannya.

51. Tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian kera.
Artinya: kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain.

52. Tanam biji hampa.
Artinya: sia-sia; tidak dipedulikan.

53. Tanam lalang tak akan tumbuh padi.
Artinya: melakukan kejahatan, kejahatan juga balasnya.

54. Tanam tebu di bibir.
Artinya: mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dan sebagainya).

55. Tanduk di berkas.
Artinya: sesuatu yang tidak dapat dikerjakan.

56. Tanduk di kepala tak dapat digelengkan.
Artinya: tidak dapat mengelakkan diri dari kewajiban yang harus dikerjakan.

57. Tangan kanan jangan percaya akan tangan kiri.
Artinya: jangan selamanya percaya begitu saja kepada sahabat karena kerap kali sahabat juga yang mencelakakan kita.

58. Tangan mencencang (memetik, menetak) bahu memikul.
Artinya: siapa yang salah harus menanggung hukuman.

59. Tangan menggenggam tangan.
Artinya: sangat kikir.

60. Tangguk lerek dengan bingkainya.
Artinya: suami istri yang hidup rukun sampai tua;.

61. Tangguk rapat, keruntung bubus.
Artinya: suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros.

62. Tarik muka dua belas.
Artinya: perihal orang yang sangat kecewa dan kelihatan selalu kesal.

63. Taruh beras dalam padi.
Artinya: menyimpan rahasia baik-baik.

64. Tebu masuk di mulut gajah.
Artinya: binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi).

65. Tebu setuntung masuk geraham gajah.
Artinya: pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya.

66. Tegak pada yang datang.
Artinya: tetap pendiriannya; tetap memegang keadilan (kebenaran).

67. Tegak sama tinggi, duduk sama rendah.
Artinya: sama tingkatnya (derajat kedudukannya).

68. Teguh berpaling , duduk berkisar.
Artinya: berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan.

69. Telaga di bawah gunung.
Artinya: perempuan yang mendatangkan untung kepada suaminya.

70. Telaga mencari timba.
Artinya: perempuan mencari laki-laki.

71. Telah berasap hidungnya.
Artinya: telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan.

72. Telah berbau bagai embacang.
Artinya: telah mulai jelas (tentang suatu perkara).

73. Telah busuk maka dipeda.
Artinya: berbuat sesuatu yang telah terlambat.

74. Telah dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati.
Artinya: karena mendapat yang lebih baik, yang lama atau yang kurang baik dibuang.

75. Telah dijual, maka dibeli.
Artinya: pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu.

76. Telah dijual, maka dibeli.
Artinya: pikirkan dahulu masak-masak sebelum sesuatu dikerjakan.

77. Telah habis maka dimakan (lagi ada jangan dimakan, sudah habis baru dimakan).
Artinya: sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu.

78. Telah jadi indarus.
Artinya: telah kalah; kalah main (judi dan sebagainya).

79. Telah karam maka tertimpa.
Artinya: baru ingat atau menyesal sesudah menderita kemalangan.

80. Telah mati yang bergading.
Artinya: telah meninggal orang yang berkuasa (disegani).

81. Telah mengguncang girik.
Artinya: sudah tua sekali.

82. Telah meraba-raba tepi kain.
Artinya: sudah sakit payah; sudah hampir meninggal.

83. Telah penuh sebagai bersukat.
Artinya: habis kesabaran.

84. Telinga rabit dipasang subang.
Artinya: tidak pada tempatnya.

85. Telinga rabit dipasang subang.
Artinya: memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan.

86. Teluknya dalam, rantaunya sakti.
Artinya: tidak mudah dikalahkan.

87. Telunjuk lurus kelingking berkait.
Artinya: pada lahirnya kelihatan baik, tetapi dalam hati tampak busuk.

88. Telunjuk mencocok (merosok, menikam) mata (jari).
Artinya: merusakkan (mengambil, mencari, dan sebagainya) barang yang sebenarnya harus dijaga.

89. Telur di ujung tanduk.
Artinya: dalam keadaan yang sangat sulit (berbahaya).

90. Telur sesangkak, pecah satu pecah semua.
Artinya: bersatu hati dalam segala hal.

91. Tempat makan jangan dibenahi.
Artinya: kita jangan berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik kepada kita.

92. Tempayan tertiarap dalam air.
Artinya: orang yang tidak mau mendengarkan nasihat (pengajaran).

93. Tengah tapak bayang-bayang.
Artinya: tengah hari tepat.

94. Tentang mata dengan mata (antara empat mata).
Artinya: berhadap-hadapan dua orang saja.

95. Teperlus maka hendak menutup lubang.
Artinya: sesudah mendapat celaka, baru ingat akan ikhtiar.

96. Tepuk berbalas, alang berjawat.
Artinya: perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan.

97. Tepuk perut tanya selera.
Artinya: bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman.

98. Tepung kena ragi.
Artinya: sudah terjadi (berjalan baik-baik).

99. Terajar pada banting pincang.
Artinya: tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala.

100. Teralang-alang bagaikan sampah dalam mata.
Artinya: hinaan dan sebagainya yang selalu teringat dan terasa di dalam hati.

101. Terang kabut, teduh hujan.
Artinya: telah senang (aman dan sebagainya) kembali sehabis menderita kesusahan dan sebagainya;.

102. Terapung sama hanyut, terendam sama basah.
Artinya: sehidup semati; senasib sepenanggungan.

103. Terapung tak hanyut, terendam tak basah.
Artinya: belum ada keputusan atau ketentuan.

104. Teras terunjam, gubal melayang.
Artinya: penduduk asli akan tetap tinggal di negerinya apabila orang asing pergi.

105. Terban bumi tempat berpijak.
Artinya: hilang tempat menggantungkan harapan.

106. Terbang bertumpu hinggap mencekam.
Artinya: jika merantau hendaklah menghubungi (mencari) kaum kerabat tempat menumpangkan dirinya.

107. Terbulang ayam betina.
Artinya: orang yang disangka berani dan sebagainya, ternyata tidak.

108. Tercacak seperti lembing tergadai.
Artinya: tertegak dan terdiam tercengang-cengang.

109. Tercincang puar bergerak andilau.
Artinya: jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga.

110. Terconteng arang di muka.
Artinya: mendapat malu.

111. Tercoreng arang di dahi (kening, muka).
Artinya: mendapat malu.

112. Tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit.
Artinya: jika salah seorang anggota keluarga menderita sesuatu, anggota yang lain pun turut merasakan.

113. Terdesak padang ke rimba.
Artinya: hilang akal.

114. Terdorong gajah karena besarnya.
Artinya: berbuat sesuatu yang kurang baik karena kekuasaannya.

115. Terentak ruas ke buku.
Artinya: hilang akal.

116. Tergantung tidak bertali.
Artinya: perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai.

117. Tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan.
Artinya: seorang penakut yang menepi-nepi karena ingin lari.

118. Terikat kaki tangan.
Artinya: tidak bebas (berkuasa) lagi.

119. Terjual terbeli.
Artinya: apa yang disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat dikerjakan sendiri juga.

120. Terkalang di mata, terasa di hati.
Artinya: ada sesuatu yang akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan).

121. Terkilan di hati, terkalang di mata.
Artinya: terasa (terbayang) dalam hati dan sulit dihilangkan.

122. Terlampau dikadang, mentah.
Artinya: karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk.

123. Terlampau panggang angus.
Artinya: kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga.

124. Terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik.
Artinya: perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali, sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu.

125. Termakan (di) cirit berendang.
Artinya: termakan guna-guna sehingga dikuasai benar oleh orang lain.

126. Termakan di rambut.
Artinya: amat susah.

127. Termakan di sadah.
Artinya: sangat kesal hati (karena tertipu dan sebagainya).

128. Terpasang jerat halus.
Artinya: terkena muslihat.

129. Terpecak peluh di muka.
Artinya: malu sekali.

130. Terpegang di abu hangat.
Artinya: mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja.

131. Terpeluk di batang dedap.
Artinya: malang; sial.

132. Terpijak bara hangat.
Artinya: sangat gelisah; tidak dapat tenang.

133. Terpijak bayang-bayang.
Artinya: waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00;.

134. Terpijak benang arang hitam tampak.
Artinya: berbuat sesuatu harus berani menanggung akibat.

135. Tersabung akan induk ayam (tersabung akan itik).
Artinya: sangat kecewa (tidak sesuai dengan dugaan semula).

136. Tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang.
Artinya: orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu.

137. Tersesak padang ke rimba (ke tebing).
Artinya: sudah habis akal (tidak berdaya lagi).

138. Tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi.
Artinya: habis akal budi (bicara); habis ikhtiar sehingga tidak dapat berupaya lagi.

139. Tersingit-singit bagai katung di bawah reba.
Artinya: sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi.

140. Tertambat hati terpaut sayang.
Artinya: sangat cinta.

141. Tertangkap basah.
Artinya: tertangkap ketika sedang berbuat kejahatan; tertangkap tangan;.

142. Tertangkap di ikan kalang.
Artinya: berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dan sebagainya.

143. Tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air.
Artinya: sama-sama dalam suka dan duka.

144. Tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah.
Artinya: perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya.

145. Tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah.
Artinya: seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian.

146. Tertimbun dikais, terbenam diselam.
Artinya: suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat.

147. Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri.
Artinya: jangan putus asa.

148. Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri.
Artinya: kalau mendapat kesukaran dan sebagainya hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya.

149. Tiada beban batu digalas.
Artinya: mencari kesukaran (kesusahan).

150. Tiada berketentuan hulu hilirnya.
Artinya: tidak tentu maksud dan tujuannya.

151. Tiada kayu janjang dikeping.
Artinya: suatu hal yang tidak dapat ditangguhkan, kalau tidak, akan mendatangkan malu.

152. Tiada kubang yang tiada berkodok.
Artinya: tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya.

153. Tiada mengetahui hulu hilir nya.
Artinya: tidak mengetahui ujung pangkalnya (tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan).

154. Tiada raja menolak sembah.
Artinya: tidak ada orang yang tidak suka dihormati.

155. Tiada rotan akar pun berguna (jadi).
Artinya: kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik dapat dipakai juga).

156. Tiada terbawa sekam segantang.
Artinya: sangat lemah (tidak berkekuatan).

157. Tiada terempang peluru oleh lalang.
Artinya: kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah.

158. Tiang pandak hendak menyamai tiang panjang.
Artinya: hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa.

159. Tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan.
Artinya: perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut).

160. Tiba di rusuk menjeriau.
Artinya: sudah pada tempatnya; sudah kena benar (tentang jawaban dan sebagainya).

161. Tidak (belum) berbau telunjukmu.
Artinya: tak boleh jadi; mustahil begitu.

162. Tidak ada orang menggaruk ke luar badan.
Artinya: biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan.

163. Tidak berluluk mengambil cekarau.
Artinya: mendapat untung tidak dengan bersusah payah.

164. Tidak dibawa orang sehilir semudik.
Artinya: tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat.

165. Tidak hujan lagi becek, ini pula hujan.
Artinya: sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat.

166. Tidak kekal bunga karang.
Artinya: hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dan sebagainya) yang tidak berlangsung lama.

167. Tidak kelih mau tengok.
Artinya: ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha.

168. Tidak makan benang.
Artinya: tidak masuk akal; tidak benar.

169. Tidak makan siku-siku.
Artinya: 1 cakap orang yang berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya; 2 tidak baik; tidak patut;.

170. Tidak tahu antah terkunyah.
Artinya: tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak patut.

171. Tidak terindang dedak basah.
Artinya: perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya.

172. Tidur bertilam air mata.
Artinya: sangat sedih karena merindukan kekasih.

173. Tidur bertilam pasir.
Artinya: tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal).

174. Tidur di atas miang (enjelai).
Artinya: tidak dapat tenang (selalu gelisah).

175. Tidur tak lelap, makan tak kenyang.
Artinya: sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dan sebagainya).

176. Timur beralih ke sebelah barat.
Artinya: laki-laki yang menurut pada perintah istrinya.

177. Tinggal kelopak salak.
Artinya: sangat papa; sangat miskin.

178. Tinggal sehelai sepinggang.
Artinya: tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin.

179. Tinggi banir tempat berlindung.
Artinya: setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya.

180. Tinggi gelepur rendah laga.
Artinya: banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong;.

181. Tinggi terbawa oleh ruasnya.
Artinya: seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar.

182. Tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir.
Artinya: segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya).

183. Tohok lembing ke semak.
Artinya: (perbuatan yang) sia-sia.

184. Tohok raja tidak dapat dielakkan.
Artinya: sukar menolak kehendak orang yang berkuasa.

185. Tohok tunggang ke buruh (ke bawah).
Artinya: mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya.

186. Tolak tangga berayun kaki.
Artinya: membuang kehidupan yang sudah enak.

187. Tong kosong nyaring bunyinya.
Artinya: orang yang bodoh biasanya banyak bualnya.

188. Tongkat membawa rebah.
Artinya: orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dan sebagainya).

189. Tua-tua keladi (kelapa).
Artinya: dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya).

190. Tuah anjing, celaka kuda.
Artinya: nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung).

191. Tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu.
Artinya: tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang.

192. Tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung.
Artinya: berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga.

193. Tuak terbeli, tunjang hilang.
Artinya: mendapat celaka (kekecewaan dan sebagainya).

194. Tuba habis, ikan tak dapat.
Artinya: pekerjaan yang sia-sia (tidak mendapat untung, bahkan mendapat rugi).

195. Tunggang hilang berani mati.
Artinya: tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara).

196. Tunggang hilang tak hilang.
Artinya: hal ketetapan hati berani melakukan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan bahaya ataupun mati.

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Post a Comment

Arsip