LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Inilah Alasan Mengapa Pria Selingkuh

Beberapa waktu yang lalu tersiar kabar cukup mengejutkan, yakni seorang tokoh pria yang memiliki nama baik di masyarakat ternyata punya selingkuhan. Ia menjalin hubungan dengan wanita lain tanpa sepengetahuan sang istri. Setelah berjalan beberapa tahun, barulah hubungan gelap tersebut ketahuan sehingga sang istri mengajukan perceraian ke pengadilan agama.

Apakah istri sang tokoh pria tersebut tidak cantik? Apakah sang istri bukan orang yang baik? Apakah sang suami tidak lagi cinta pada sang istri? Ternyata, tidaklah demikian. Sang wanita yang diselingkuhi adalah wanita yang sangat baik dan cantik. Selain itu, sang tokoh mengaku masih sangat cinta dengan sang istri dan ingin mempertahankan biduk rumah tangga mereka.

mengapa pria selingkuh

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, apa yang sebenarnya menjadikan seorang pria tidak setia kepada istrinya? Apa yang menjadi alasan bagi seorang pria untuk berselingkuh? Berikut beberapa hal yang menjadi alasan atau penyebab mengapa seorang pria tega mengkhianati istrinya untuk berselingkuh dengan wanita idaman lain (WIL).

1. Sifat lelaki mudah tertarik pada wanita

Pria mudah tertarik kepada lawan jenisnya secara fisik. Saat melihat wanita cantik, pria dapat dengan mudah jatuh hati. Hal ini berbeda dengan wanita yang tertarik kepada lawan jenisnya lebih karena faktor koneksi emosional.

Dengan adanya sifat alami dari pria tersebut, apabila ia tidak dapat menjaga dirinya dari gejolak nafsu, ia dapat terseret pada perselingkuhan: entah itu perselingkuhan sesaat (misalnya mendatangi wanita tuna susila) maupun perselingkuhan dalam jangka waktu lama (misalnya punya kekasih gelap).

Untuk itulah, dalam agama (Islam) disarankan agar pria menjaga pandangannya untuk menghindari timbulnya gejolak dalam dada. Sementara itu, jika kebetulan ia melihat wanita yang menarik hatinya dan nafsunya berkobar, disarankan agar pria tersebut segera mendatangi istrinya.

2. Kurangnya kepuasan batin

Setelah melewati bertahun-tahun pernikahan, frekuensi "pemenuhan kebutuhan batin" dengan sang istri relatif berkurang. Pada dasarnya, hal ini merupakan sesuatu yang normal mengingat pertambahan usia dari kedua pihak menyebabkan menurunnya keinginan untuk melakukan aktivitas tersebut. Namun pada level tertentu, frekuensi aktivitas tersebut menjadi semakin jarang, bahkan dalam satu bulan belum tentu pasutri melakukannya meskipun hanya sekali.

Bagi banyak pria, hal ini adalah sebuah masalah besar. Kebutuhan biologis pria yang tidak dapat tersalurkan pada jalan yang benar memaksa dirinya mencari jalan alternatif: mencari wanita lain yang dapat diajak untuk melepaskan nafsu yang tertahan. Inilah mengapa dalam ajaran agama (Islam) seorang istri tidak boleh menolak ajakan suami untuk melakukan aktivitas tersebut jika tidak ada halangan yang jelas.

3. Kurangnya kedekatan emosional dengan istri

Meskipun pria mudah tertarik dengan wanita cantik, ternyata ukuran kecantikan bukanlah hal yang utama. Sebuah survei menyatakan bahwa mayoritas pria berselingkuh dengan wanita yang tidak lebih cantik daripada istrinya. Ini menunjukkan bahwa kecantikan selingkuhan bukanlah menjadi penyebab utama perselingkuhan. Survei tersebut menunjukkan bahwa 90% pria berselingkuh karena faktor kurangnya kedekatan atau koneksi emosional dengan sang istri sehingga ia mencarinya pada wanita lain.

Hilangnya kedekatan emosional seringkali diakibatkan oleh tiadanya romantisme dalam rumah tangga: tidak ada ucapan rasa cinta, tidak ada ucapan terima kasih dan kata pujian, tidak ada ciuman lembut dan mesra, tidak ada pelukan dan dekapan yang hangat, serta tidak ada senyuman dan canda tawa. Hilangnya hal-hal tersebut dalam keseharian pasutri menyebabkan rumah tangga menjadi kering dan tidak ada ikatan batin yang kuat antara pasutri tersebut.

4. Kurangnya penghargaan dari istri

Pria memiliki konotasi dengan kekuatan atau maskulinitas, sedangkan wanita berkonotasi dengan kelembutan atau feminitas. Dengan sifat maskulinitas, pria menginginkan agar dirinya menjadi pemimpin dalam rumah tangga.

Akan tetapi, banyak pria yang merasa kehilangan harga dirinya sebagai pemimpin rumah tangga. Hal ini biasanya terjadi karena sang istri terlalu mendominasi urusan rumah tangga. Sang istri sering mengambil keputusan penting tanpa meminta pertimbangan sang suami. Sang istri mengabaikan petuah sang suami dan lebih mempedulikan omongan orang lain.

Saat seorang pria kehilangan haknya untuk memimpin rumah tangga, ia mungkin merasa dirinya tidak lagi berharga di mata sang istri. Dirinya merasa rendah. Dalam kondisi demikian, mungkin ia mengalihkan perhatiannya kepada wanita lain untuk memulihkan harga dirinya yang hancur. Ia mencari wanita lain yang dapat menghargainya selayaknya seorang laki-laki.

5. Istri terlalu banyak menuntut

Ada kalanya seorang istri menuntut terlalu banyak dari sang suami. Sang istri melihat kehidupan rumah tangga orang lain (teman, keluarga, atau tetangga) dan membanding-bandingkannya dengan kehidupan rumah tangganya sendiri. Sang istri melihat bahwa kehidupan rumah tangga orang lain tampak lebih baik (terutama dari segi materi), dan ia mulai menuntut pada sang suami agar dapat menyamai atau melebihi kehidupan mereka.

Hal ini dapat menjadikan seorang suami menjadi jemu. Selain itu, sang suami pun dapat merasa kehilangan harga diri di kala sang istri meremehkan dirinya karena tidak mampu memberi apa yang diminta sang istri. Akibatnya, sang suami pun mencari pelampiasan kekesalannya pada sang istri dengan berselingkuh dengan wanita lain.

6. Kurangnya perhatian istri

Dalam rumah tangga yang berjalan relatif lama, seorang istri terkadang tidak lagi perhatian dengan keadaan suaminya. Sang istri terlalu berfokus pada diri sendiri (atau pada apa yang menjadi minat atau pekerjaannya) sehingga ia lupa bahwa suaminya juga butuh diperhatikan. Ketika sang suami tidak diperhatikan, sang suami mungkin akan mencari orang lain yang mampu memperhatikan dirinya dengan baik.

Ada istri yang mencurahkan perhatian terlalu banyak pada anaknya sehingga ia tidak memperhatikan kebutuhan suaminya. Dalam hal hubungannya dengan suami, sang istri bersikap bahwa suaminya hanya partner dalam membesarkan anak-anaknya.

Ada istri yang sibuk dengan teman-temannya: sibuk ngobrol melalui media sosial, arisan, atau berkunjung ke tetangga. Dalam hal ini, kesibukan sang istri terkadang melalaikan perhatiannya kepada sang suami.

Ada wanita yang mengeluh berlebihan kepada suaminya. Ketika sang suami pulang, ia melontarkan seribu keluhan perihal dirinya sendiri: bahwa dirinya ingin membeli ini atau itu, bahwa dirinya bosan di rumah, dan seterusnya. Keluhan sang wanita kepada suaminya sebenarnya normal, tetapi ada wanita tertentu yang terus-menerus mengeluh tanpa tahu bahwa ketika pulang sang suami pun memiliki keinginan untuk diperhatikan.

7. Tidak ingin menyakiti hati istri

Seorang pria terkadang memilih untuk berselingkuh daripada dia harus menyakiti hati istrinya. Hal ini terjadi ketika pernikahan berjalan tidak bahagia, sedangkan sang pria tidak tega untuk menceraikan sang istri.

Cerita:
Seorang pria tidak ingin berada dalam pernikahan yang sekarang (karena terlalu banyak ketidaksepahaman dengan istrinya). Akan tetapi, ia tidak mau menyakiti hati istrinya jika bercerai. Ia merasa bahwa dalam jalan menuju perceraian, akan ada banyak drama: tangisan, jeritan, kemarahan, kesedihan, dan kekecewaan. Ia tidak tega melihat hal-hal itu terjadi pada istrinya, tetapi ia juga tidak puas dengan istrinya. Sebagai jalan keluarnya, ia memutuskan untuk mencari wanita lain yang sesuai dengan apa yang ia inginkan dan tetap membiarkan pernikahannya sebagaimana adanya.

8. Banyak uang dan punya kekuasaan

Banyak pria yang berselingkuh ketika dirinya memiliki banyak uang, karier bagus, atau kekuasaan yang tinggi; padahal dahulu ia setia ketika belum memiliki hal-hal tersebut.

Uang banyak, karier bagus, atau kekuasaan yang tinggi bisa membuat pria lupa diri. Biasanya hal ini terjadi ketika ia tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan sang istri.

9. Karena cinta datang karena terbiasa

Mayoritas pria yang berselingkuh tidak mencari pasangan secara acak. Sekitar 60% pria yang mengaku berselingkuh melakukannya dengan rekan kerja. Hal ini mungkin karena intensitas pertemuan pria dengan rekan kerja wanita yang cukup intens sehingga menimbulkan keakraban. Sang pria merasa nyaman dengan rekan kerja wanitanya sehingga datanglah cinta di hatinya kepada sang wanita.

***

Demikianlah beberapa hal yang dapat menjadikan seorang suami berpaling kepada wanita idaman lain.

Perselingkuhan, bagaimana pun alasannya, adalah sesuatu yang buruk. Alasan-alasan di atas, tidak dapat menjadi pembenar terjadinya perselingkuhan. Untuk itu, menjaga diri dari terjerumus kepada perselingkuhan adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh pria. Jika pun terdapat permasalahan dalam rumah tangga, hendaknya diselesaikan dengan arif dan bijak.

Referensi:
a. StatisticBrain.com
b. ThoughtCatalog.com
c. DatingWithDignity.com
d. WomansDay.com

Post a Comment

Arsip