LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Long Distance Marriage (LDM) Dalam Pernikahan

fajarilmu.com - Long Distance Marriage (disingkat LDM) adalah hubungan jarak jauh antara pasangan suami istri (pasutri) yang terikat dalam pernikahan. Jadi, antara sang istri dan sang suami tidak hidup bersama dalam satu tempat karena adanya perbedaan lokasi tinggal.

Mengapa Menjalani LDM?

Pada umumnya LDM terjadi karena alasan pekerjaan. Banyak profesi yang mengharuskan seorang suami harus berpisah untuk sementara waktu dengan sang istri, misalnya saja TKI (tenaga kerja Indonesia) yang mengais rezeki di luar negeri.

Alasan lainnya adalah karena pendidikan. Zaman sekarang banyak orang yang melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang S2 dan S3, dan terkadang hal ini menyebabkan dirinya berpisah untuk sementara dengan pasangannya sampai pendidikan mereka rampung.

Banyak lagi alasan lainnya mengapa pasutri menjalani LDM, seperti adanya ketidakcocokan dalam rumah tangga yang menyebabkan pasutri memilih untuk tinggal berjauhan.

Beberapa Pertimbangan Menghadapi LDM

LDM merupakan kondisi relasi yang tidak ideal dalam rumah tangga.

Pertemuan yang jarang secara fisik antara suami dan istri dapat memunculkan berbagai permasalahan rumah tangga, seperti kurangnya "kepuasan batin", potensi munculnya pihak ketiga dalam rumah tangga, serta kehampaan perasaan antara suami dan istri.

Meski tidak ideal, kenyataan LDM harus dihadapi oleh banyak pasutri. Saat mereka menjalani LDM, mau tidak mau mereka harus berpikir panjang mengenai hubungan yang tidak seimbang karena ketiadaan pasangan dalam kehidupan sehari-hari.

long distance relationship pasutri pasangan suami istri

LDM dapat berlangsung hanya dalam waktu singkat, tetapi mungkin pula untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, dalam menjalani LDM, perlu adanya berbagai pertimbangan yang matang.

Beberapa pertimbangan tersebut antara lain:

1. Apakah tujuan LDM yang dijalani

Ada banyak kondisi yang menyebabkan LDM, seperti karena masalah ekonomi, kesempatan mendapat karier lebih baik, ego suami istri, tidak akurnya suami istri, dan lain sebagainya.

Kondisi LDM hendaknya hanya dipertimbangkan jika bertujuan positif bagi kehidupan keluarga. Contohnya, karena sang suami (atau sang istri) mencari nafkah atau karena ia harus melanjutkan kuliah demi masa depan yang lebih cerah.

Jika hubungan LDM tidak bertujuan positif, sebaiknya pasutri tersebut kembali berkumpul bersama. Sebagai contoh, jika LDM terjadi karena adanya percekcokan di antara mereka, sebaiknya percekcokan tersebut diselesaikan dengan jalan musyawarah yang baik lalu mereka kembali lagi hidup seatap.

2. Berapa lama menjalani LDM

LDM bukanlah hal menyenangkan bagi pasutri. Idealnya, mereka hidup dalam satu rumah. Kehadiran istri akan memberikan dorongan bagi sang suami untuk bekerja lebih giat. Demikian pula kehadiran suami akan menciptakan kenyamanan dan kehangatan di hati sang istri. Belum lagi jika ada buah hati yang tentu butuh curahan kasih dari kedua orang tua.

Untuk itu, adalah penting bagi pasutri untuk mempertimbangkan berapa lama mereka harus hidup terpisah jarak. Idealnya, hubungan LDM hanya sementara waktu. Jika LDM berlangsung lama dan bertahun-tahun, hendaknya pasutri berpikir mengenai solusi terbaik untuk menghadapinya.

3. Pilihan sulit: LDM atau tidak LDM

Ada seorang teman yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu kementerian. Suaminya juga bekerja di kementerian tersebut, tetapi di kantor lain yang berbeda pulau. Beberapa waktu lalu, sang wanita menanggalkan status PNS-nya agar bisa hidup bersama dengan sang suami dan seorang anak yang mereka miliki.

Tentunya, konsekuensi dari pilihan untuk mengakhiri LDM baginya bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, peluangnya untuk menapak karier yang tinggi hilang, padahal dia memiliki kemampuan dan kesempatan untuk meraihnya suatu saat nanti. Dia juga kehilangan penghasilan tetap setiap bulan sebagai pegawai negeri sipil. Di sisi lain, dia merasa bahwa kehidupan yang dijalani dalam LDM tidaklah indah karena berjauhan dengan suami. Selain itu, sang anak yang tinggal bersamanya juga butuh kasih sayang dan perhatian dari sang suami.

Demikianlah yang harus dihadapi oleh pasutri yang menjalani LDM: sebuah pilihan sulit untuk tetap menjalani LDM atau untuk mengakhiri status LDM. Setiap pilihan membawa dampak bagi kehidupan. Namun demikian, pertimbangan yang matang disertai dengan kesadaran akan risiko harus dikedepankan untuk mendapatkan opsi yang tepat.

Bagi pasutri tertentu, menjalani LDM merupakan pilihan yang terbaik. Bagi pasutri yang lain, mengakhiri status LDM merupakan pilihan yang lebih menyenangkan dan masuk akal. Hal ini bergantung pada keadaan tiap-tiap pasutri dan tidak bisa disamakan antara pasutri yang satu dengan yang lain.

4. Persiapan berhenti LDM

Pasutri yang hendak mengakhiri status LDM dalam keadaan tertentu harus berpikir mengenai rencana kelanjutan hidup mereka.

Sebagai contoh, si A menjalani LDM karena baginya lebih mudah mencari rezeki di kota sehingga ia memutuskan untuk merantau ke kota. Jika ia kemudian memutuskan untuk pulang kampung, tentu ia harus mempersiapkan diri mengenai sumber mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya..

Persiapan yang harus dilakukan pasca-berhenti LDM tidak melulu berkaitan dengan persoalan ekonomi. 

Sebagai contoh, si A berdinas sebagai pegawai negeri yang tugasnya berpindah-pindah setiap beberapa tahun. Karena merasa letih menjalani hidup LDM, si A dan istrinya memutuskan agar sang istri beserta anaknya ikut berpindah ke daerah tempat sang suami bekerja. Sebagai akibatnya, sang anak harus berpindah sekolah. Dalam hal ini, pasutri tersebut harus mempersiapkan agar sang anak bisa beradaptasi dengan baik dengan lingkungan baru, sekolah baru, dan teman-teman baru.

5. LDM Bukan Berarti Tidak Bisa Bahagia

Ada banyak pasutri yang memutuskan untuk tetap menjalani LDM dengan alasan tertentu. Meski kurang ideal dalam suatu hubungan, bukan berarti LDM selalu berakhir nestapa. Asalkan pasutri bisa menyikapi dengan baik dan bijak, LDM dapat pula dijalani dengan bahagia.

Banyak pasutri yang bertahun-tahun menjalani LDM dapat menjaga kehidupan pernikahan mereka tetap awet dan langgeng. Mereka pun tampak harmonis dan serasi ketika sedang berkesempatan berjumpa.

Post a Comment

Arsip