LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Saat Jenuh dengan Hubungan Cinta Jarak Jauh

fajarilmu.com - Long Distance Relationship (LDR) merupakan hubungan yang kurang menyenangkan bagi pasangan suami istri.

Idealnya, suami dan istri hidup bersama dalam satu atap. Tiap hari mereka bertemu, saling menyapa, memandang wajah satu sama lain dengan penuh rasa cinta, saling berbagi suka dan duka.

Akan tetapi, terkadang keadaan tidak berpihak pada sebagian pasangan suami istri. Mereka terpaksa harus menjalani hubungan jarak jauh dan tidak bisa bertatap muka secara langsung setiap hari. Mereka harus memendam kerinduan untuk bertemu dengan pasangan hidupnya.

Banyak sebab mengapa terjadi LDR. Sebab utama adalah karena pekerjaan. Saat salah satu pihak (misalnya sang suami) harus bekerja di tempat jauh, sementara itu sang istri tidak bisa mengikuti karena dia pun memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggal (misalnya pekerjaan) atau karena kondisi yang tidak memungkinkan (misalnya karena problem keuangan).

Dalam hubungan LDR, terkadang seseorang menjumpai titik jenuh dari kehidupan rumah tangganya. Dia merasa bosan harus berjauhan. 

Saat kejenuhan berada pada puncaknya, ada baiknya pasutri tersebut mempertimbangkan kembali hubungan jarak jauh tersebut.

saat jenuh dengan ldr ldm

Setidaknya ada dua pilihan yang dapat dipertimbangkan:

1. Mengakhiri hubungan LDR dengan kembali hidup serumah

Ini adalah opsi terbaik menurut penulis (jika memungkinkan). Sebabnya karena secara fitrah, suami istri seharusnya hidup bersama satu atap.

Namun demikian, akan ada konsekuensi logis dari pilihan ini, misalnya adalah sebagai berikut.

  • Jika kedua pihak bekerja, salah satu harus mengorbankan pekerjaannya. Konsekuensinya, salah satu pihak harus kehilangan peluang untuk meraih pencapaian yang bagus dalam pekerjaannya. Konsekuensi lainnya adalah berkurangnya penghasilan keluarga karena salah satu pihak harus berhenti dari pekerjaannya. 
  • Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru, yakni jika salah satu pihak (misal istri dan anak) pindah mengikuti pihak lain (suami) ke tempat kerjanya. Penyesuaian diri ini semakin menantang manakala tempat kerja suami berpindah-pindah secara periodik (setiap beberapa bulan atau tahun).
  • Biaya yang besar untuk berpindah tempat. Saat mengikuti sang suami ke tempat yang baru, dibutuhkan biaya yang besar untuk membeli atau mengontrak rumah. Demikian pula dibutuhkan peralatan rumah tangga dan berbagai keperluan lainnya yang nilai rupiahnya mungkin tidak sedikit.

Terkait dengan beberapa konsekuensi di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, misalnya sebagai berikut:

  • Menerima konsekuensi tersebut dengan ikhlas dan mempersiapkan diri yang terbaik dengan situasi baru yang dihadapi, baik lingkungan, keuangan, maupun relasi dalam keluarga.
  • Untuk masalah pekerjaan, bisa mencari pekerjaan lain di tempat lain di mana sang suami (atau istri) tinggal. Bisa pula bekerja di rumah (toko online, ngeblog, youtuber, dan lain-lain).
  • Jika salah satu pihak tidak bekerja lagi (sebelumnya bekerja), pasutri harus mempersiapkan diri untuk mengelola keuangan dengan lebih cermat.

2. Tetap LDR, tetapi dengan perbaikan kualitas hubungan

Ada kalanya pilihan tetap LDR merupakan jalan yang lebih baik, misalnya karena situasi yang benar-benar tidak memungkinkan untuk bersama setiap harinya.

Untuk itu, yang bisa dilakukan adalah menerima keadaan, tetapi dengan meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan.

Konsekuensi dari pilihan ini, misalnya sebagai berikut: 

  • Hidup berjauhan dan jarang bertemu sehingga kehidupan suami istri akan terasa lebih berat. 
  • Jika punya anak, berjauhan dengan salah satu orang tua merupakan hal yang berat bagi dirinya. 
  • Menghidupi dua dapur, satu dapur suami dan satu dapur istri. 

Terkait dengan beberapa konsekuensi di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, misalnya sebagai berikut:

  • Menerima keadaan dengan ikhlas sebagai bagian dari proses dalam kehidupan. 
  • Meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan.

***

Demikianlah beberapa konsekuensi yang dihadapi dari alternatif mengakhiri LDR atau tetap LDR. Masih banyak konsekuensi lain yang harus dihadapi dari pilihan yang diambil.

Keadaan orang tidak sama sehingga ada pasutri yang mengambil pilihan pertama, dan ada yang mengambil pilihan kedua.

Yang paling penting ialah adanya pertimbangan matang dari pasutri untuk memutuskan yang terbaik bagi mereka.

Post a Comment

Arsip