LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S

Menurut KBBI, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Peribahasa dapat berupa pepatah, ungkapan, perumpamaan, bidal, pemeo, dan tamsil/ibarat.

Berikut ini arti peribahasa dalam bahasa Indonesia yang berawalan huruf S.

1. Sabung selepas hari petang.
Artinya: untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir).

2. Sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan.
Artinya: lahirnya tidak suka, tetapi sebenarnya suka sekali.

3. Sakit kepala panjang rambut.
Artinya: pura-pura sakit kepala.

4. Sakit menimpa, sesal terlambat.
Artinya: sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya.

5. Salah cotok melantingkan.
Artinya: jika berbuat salah, harus mau memperbaikinya.

6. Sama lebur sama binasa.
Artinya: bersahabat sehidup semati.

7. Sambil berdendang biduk hilir.
Artinya: melakukan dua pekerjaan bersama-sama (sekaligus).

8. Sambil berdiang nasi masak).
Artinya: sekali menggarap suatu tugas, dua tiga maksud sekaligus tercapai.

9. Sambil menyelam minum air.
Artinya: menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus.

10. Sambil menyeruduk (menyuruk) galas lalu.
Artinya: sambil bersenang-senang, maksud atau keuntungan tercapai.

11. Sampah itu di tepi juga.
Artinya: orang yang hina biasanya tidak diindahkan orang.

12. Sampai titik darah yang penghabisan.
Artinya: sampai meninggal.

13. Sampan ada pengayuh tidak.
Artinya: hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya.

14. Sampan rompong, pengayuh sompek.
Artinya: perkara yang tidak dapat diharapkan lagi; harapan hampir musnah.

15. Samun sakar berdarah tangan.
Artinya: setiap perkara baru boleh diputuskan sesudah cukup bukti dan keterangan.

16. Sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan.
Artinya: sangat teliti (dalam pemeriksaan).

17. Satu juga gendang berbunyi.
Artinya: tidak berubah; selalu sama saja.

18. Satu nyawa , dua badan.
Artinya: sehidup semati.

19. Satu sangkar dua burung.
Artinya: dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki.

20. Sauk (menyauk) air mandikan diri.
Artinya: hidup dengan usahanya sendiri.

21. Sawah berpematang (berpiring) ladang berbintalak.
Artinya: segala sesuatu ada batasnya.

22. Sayap singkat, terbang hendak jauh.
Artinya: hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan.

23. Searah bertukar jalan.
Artinya: sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya.

24. Sebab buah dikenal pohonnya.
Artinya: dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya.

25. Sebagai aur dengan rebung.
Artinya: sangat karib (tentang persahabatan);.

26. Sebagai ayam diasak malam.
Artinya: tidak berdaya lagi.

27. Sebagai bisul hampir memecah.
Artinya: menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi).

28. Sebagai dawat dengan kertas.
Artinya: pasangan yang sesuai benar.

29. Sebagai di rumah induk bako.
Artinya: merasa senang dan aman.

30. Sebagai duri landak.
Artinya: kecil dan runcing (tentang jari).

31. Sebagai durian pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsanya).
Artinya: kelakuan (perkataan dan sebagainya) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dan sebagainya);.

32. Sebagai kepiting batu.
Artinya: sangat kikir.

33. Sebagai kera dapat canggung.
Artinya: merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan.

34. Sebagai kunyit dengan kapur.
Artinya: mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju).

35. Sebagai minyak dengan air.
Artinya: tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dan sebagainya).

36. Sebagai orang mabuk gadung.
Artinya: rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit.

37. Sebagai pancang diguncang arus.
Artinya: orang yang tidak tetap pendiriannya.

38. Sebagai petai sisa pengait.
Artinya: tidak berguna sama sekali.

39. Sebagai sadur menimbul(kan) senam.
Artinya: kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya.

40. Sebaik-baiknya hidup teraniaya.
Artinya: sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya.

41. Sebelum ajal berpantang mati.
Artinya: tidak akan mati sebelum sampai waktunya; sebelum tiba waktunya tidak akan mati.

42. Sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena.
Artinya: perkara yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya susah menyelesaikan.

43. Sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya).
Artinya: tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain;.

44. Sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang.
Artinya: jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jika orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga.

45. Seciap bak ayam, sedencing bak besi.
Artinya: seia sekata.

46. Secupak tak jadi segantang.
Artinya: sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah lagi.

47. Sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang.
Artinya: sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur.

48. Sedap dahulu, pahit kemudian.
Artinya: bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan.

49. Sedatar saja lurah dengan bukit.
Artinya: menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dan sebagainya.

50. Sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang.
Artinya: 1 maju terus untuk menyampaikan maksud; 2 segala apa pun harus selalu diperhitungkan untung ruginya.

51. Sedia payung sebelum hujan.
Artinya: bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik.

52. Sedikit hujan banyak yang basah.
Artinya: kecelakaan yang kecil membawa akibat yang besar.

53. Seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya.
Artinya: seorang berbuat salah, semua terbawa-bawa (terkena akibatnya).

54. Seekor kerbau berlumpur semuanya berlabur.
Artinya: seorang berbuat jahat, seluruh keluarganya beroleh nama yang buruk.

55. Segala senang hati.
Artinya: sangat senang.

56. Segan (malu) mengayuh perahu hanyut.
Artinya: kalau segan berusaha, akan mendapat susah nantinya.

57. Segan bergalah hanyut serantau.
Artinya: jika tidak mau berusaha, (kita) akan mendapat bencana.

58. Segar dipakai,layu dibuang.
Artinya: sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja.

59. Segenggam digunungkan, setitik dilautkan.
Artinya: sangat dihargai.

60. Sehabis kelahi teringat silat.
Artinya: sesudah persoalan (pekerjaan) selesai, baru teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya.

61. Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain.
Artinya: hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa.

62. Sehina semalu.
Artinya: seia sekata; senasib.

63. Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin.
Artinya: dua orang yang sejodoh benar.

64. Seikat bagai sirih, serumpun bagai serai.
Artinya: seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita.

65. Seiring bertukar jalan, seia bertukar sebut.
Artinya: kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya.

66. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Artinya: sekali melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai.

67. Sekam menjadi hampa berat.
Artinya: tidak akan merugikan sedikit jua.

68. Sekebat bagai sirih.
Artinya: sepakat dalam perkumpulan (rapat).

69. Sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut.
Artinya: dari sedikit menjadi banyak; perkara yang kecil dibesar-besarkan.

70. Sekerat ular sekerat belut.
Artinya: orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari).

71. Sekudung limbat, sekudung lintah.
Artinya: tidak tetap pendiriannya.

72. Sekutuk beras basah.
Artinya: tidak ada gunanya.

73. Selama enggang mengeram.
Artinya: lama sekali.

74. Selama gagak hitam, selama air hilir.
Artinya: selama-lamanya.

75. Selama hayat dikandung badan.
Artinya: selama masih hidup.

76. Selama hujan akan panas jua.
Artinya: sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik.

77. Selama sipatung mandi.
Artinya: sebentar sekali.

78. Selangkas betik berbuah.
Artinya: waktu yang singkat.

79. Selapik seketiduran.
Artinya: sangat akrab (tentang persahabatan).

80. Seliang bagai tebu , serumpun bagai serai.
Artinya: seia sekata; rukun.

81. Seludang menolakkan mayang.
Artinya: memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dan sebagainya).

82. Semanis-manis gula ada pasir di dalamnya (manis-manis gula berpasir jua, sepahit-pahit jadam menjadi obat).
Artinya: bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri.

83. Sembunyi tuma (kepala tersuruk) ekor kelihatan.
Artinya: merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak.

84. Sembunyi tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan.
Artinya: menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang.

85. Sembunyi-sembunyi puyuh.
Artinya: 1 menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang; 2 sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dan sebagainya) yang sungguh (akan) terjadi.

86. Semisal udang dalam tangguk.
Artinya: sedang dalam kesusahan (kesukaran).

87. Semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga).
Artinya: perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat).

88. Sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat.
Artinya: karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain;.

89. Sendok besar tak mengenyang.
Artinya: tidak ada buktinya;.

90. Sendok dan periuk lagi berantuk (sendok dengan belanga lagi berlaga).
Artinya: sahabat baik (suami istri dan sebagainya) adakalanya berselisih juga;.

91. Senjata makan tuan.
Artinya: sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri.

92. Seorang budi-budian, seorang tabung seruas.
Artinya: dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati).

93. Seorang ke hilir seorang ke mudik.
Artinya: tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dan sebagainya.

94. Seorang makan cempedak, semua kena getahnya.
Artinya: seorang berbuat salah, semua dianggap bersalah juga.

95. Sepala-pala mandi biarlah basah.
Artinya: mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung;.

96. Sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga.
Artinya: perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga.

97. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu gawal juga.
Artinya: sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga.

98. Sepanjang tali beruk.
Artinya: terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang).

99. Sepasin dapat bersiang.
Artinya: mendapat keuntungan tidak dengan sengaja.

100. Sepenggalah matahari naik.
Artinya: alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00.

101. Seperti abu di atas tanggul.
Artinya: tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dan sebagainya).

102. Seperti air basuh tangan.
Artinya: sesuatu yang mudah didapat.

103. Seperti anjing bercawat ekor.
Artinya: pergi atau menghindar karena malu dan sebagainya.

104. Seperti anjing terpanggang ekor.
Artinya: mendapat kesusahan yang amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya.

105. Seperti antan pencungkil duri.
Artinya: pekerjaan atau usaha yang sia-sia.

106. Seperti api dalam sekam.
Artinya: hal-hal tidak baik yang tidak tampak.

107. Seperti api makan (di dalam) sekam.
Artinya: perasaan cinta kasih (dendam dan sebagainya) yang tersembunyi.

108. Seperti ayam pulang ke pautan.
Artinya: sudah pada tempatnya.

109. Seperti batang mengkudu, dahulu dengan bunga.
Artinya: perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu.

110. Seperti belanda minta tanah, diberi kuku hendak menggarut.
Artinya: apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi.

111. Seperti belut pulang ke lumpur.
Artinya: kembali ke tempat yang diinginkan (disenangi).

112. Seperti beranak besar hidung.
Artinya: perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya.

113. Seperti bertih direndang.
Artinya: berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dan sebagainya).

114. Seperti biji saga rambat di atas talam.
Artinya: tidak berpendirian tetap; selalu berubah.

115. Seperti birah dengan keladi.
Artinya: hampir sama.

116. Seperti birah tidak berurat.
Artinya: sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dan sebagainya).

117. Seperti birah tumbuh di tepi lesung.
Artinya: lekas subur (besar);.

118. Seperti bisai makan sepinggan.
Artinya: berpatutan (sesuai) benar.

119. Seperti buah bemban masak.
Artinya: air mata yang jatuh berderai-derai.

120. Seperti buah bemban.
Artinya: tidak kaku.

121. Seperti buah kedempung, di luar berisi di dalam kosong.
Artinya: orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya.

122. Seperti bujuk lepas dari bubu.
Artinya: menghilang cepat setelah lepas dari bahaya.

123. Seperti buku gaharu.
Artinya: baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu.

124. Seperti bulan kesiangan.
Artinya: muka yang sangat pucat.

125. Seperti burung gagak pulang ke benua.
Artinya: keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau.

126. Seperti cacing kepanasan.
Artinya: tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu).

127. Seperti cembul dengan tutupnya (dapat tutupnya).
Artinya: cocok sekali; sesuai benar.

128. Seperti cincin dengan permata.
Artinya: cocok sekali, sesuai benar.

129. Seperti disalak anjing bertuah.
Artinya: tidak dapat bertangguh lagi.

130. Seperti ditempuh gajah lalu.
Artinya: suatu hal yang tidak dapat ditutup-tutupi (disembunyikan).

131. Seperti durian dengan mentimun.
Artinya: orang yang lemah (miskin, bodoh) melawan orang yang kuat (kaya, pandai).

132. Seperti elang menyongsong angin.
Artinya: tidak gentar menghadapi musuh.

133. Seperti embun di atas daun.
Artinya: selalu berubah (tentang niat, maksud).

134. Seperti embun di ujung rumput.
Artinya: lekas hilang (tentang cinta kasih dan sebagainya).

135. Seperti gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja.
Artinya: sangat berlagak (sombong).

136. Seperti gadis sudah berlaki.
Artinya: anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dan sebagainya).

137. Seperti gajah dengan sengkelanya.
Artinya: sesuatu yang menyusahkan.

138. Seperti gajah masuk kampung.
Artinya: orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah.

139. Seperti gergaji dua mata.
Artinya: memperoleh keuntungan dari dua belah pihak.

140. Seperti gerundang yang kekeringan.
Artinya: orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya.

141. Seperti gerup dengan sisir.
Artinya: menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai.

142. Seperti gula dalam mulut.
Artinya: pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai.

143. Seperti gunting makan di ujung.
Artinya: perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan.

144. Seperti harimau menyembunyikan kuku.
Artinya: (ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dan sebagainya.

145. Seperti ikan baung dekat pemandian.
Artinya: amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan).

146. Seperti ikan dalam air.
Artinya: senang sekali.

147. Seperti ikan dalam belat.
Artinya: tidak dapat melepaskan diri lagi (dari tangan musuh).

148. Seperti ikan dalam tebat.
Artinya: rezeki yang sudah hampir dalam tangan.

149. Seperti ikan kena tuba.
Artinya: bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi.

150. Seperti itik mendengar guntur.
Artinya: mengharap-kan peruntungan dan sebagainya yang tidak tentu datangnya.

151. Seperti janggut pulang ke dagu.
Artinya: kena pada tempatnya.

152. Seperti janggut pulang ke dagu.
Artinya: sudah pada tempatnya.

153. Seperti kambing dikupas hidup-hidup.
Artinya: menderita takut (sakit dan sebagainya) yang amat sangat.

154. Seperti kambing putus tali.
Artinya: lekas atau cepat pergi dan sebagainya.

155. Seperti kancah dibayar.
Artinya: ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dan sebagainya).

156. Seperti kapak naik pemidangan (peminangan).
Artinya: 1 tidak pada tempatnya; 2 kurang cukup alat atau kepandaiannya dalam mengerjakan sesuatu.

157. Seperti katak di bawah tempurung.
Artinya: berpengetahuan yang sangat picik.

158. Seperti katak ditimpa kemarau.
Artinya: berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dan sebagainya); sangat gaduh.

159. Seperti kedangkan dengan caping.
Artinya: orang-orang yang akrab dan suka tolong-menolong.

160. Seperti kelekatu masuk api.
Artinya: tidak memedulikan bahaya maut.

161. Seperti kepiting tidak tahu bungkuknya (sebagai udang tak tahu bungkuknya).
Artinya: orang yang tidak tahu akan cacatnya, tidak sadar akan kebodohan dan kekurangannya.

162. Seperti kera dapat bunga.
Artinya: tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dan sebagainya).

163. Seperti kera dengan monyet.
Artinya: setali tiga uang, jadi sama saja.

164. Seperti kera mendapat bunga (seperti kera diberi kaca).
Artinya: mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya.

165. Seperti kerbau dicocok hidung.
Artinya: menurut saja.

166. Seperti keroncor dengan belangkas.
Artinya: sangat karib (tentang persahabatan).

167. Seperti ketiak ular , panjang lanjut (tidak putus-putusnya).
Artinya: tidak berketentuan (baik buruknya).

168. Seperti kodok ditimpa kemarau.
Artinya: berkeluh kesah tidak keruan.

169. Seperti kucing dibawakan lidi.
Artinya: sangat takut.

170. Seperti kuda lepas dari pingitan.
Artinya: sangat girang karena dapat bebas (lepas) dari kungkungan.

171. Seperti labu dibenam.
Artinya: sangat congkak.

172. Seperti lampu kekurangan minyak.
Artinya: perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati).

173. Seperti lebah, mulut membawa madu, pantat membawa sengat.
Artinya: orang yang manis tutur katanya, tetapi berbahaya (jahat).

174. Seperti lepat dengan daun.
Artinya: tidak dapat berpisah antara satu dan yang lain.

175. Seperti limau masak seulas.
Artinya: (orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dan sebagainya).

176. Seperti lipas kudung.
Artinya: 1 selalu bergerak (tentang tangan dan sebagainya); 2 selalu dalam keadaan sibuk.

177. Seperti lonjak alu penumbuk padi.
Artinya: berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong.

178. Seperti mayat ditegakkan.
Artinya: berbadan kurus dan bermuka pucat.

179. Seperti melukut di tepi gantang.
Artinya: tidak dapat berbuat apa-apa.

180. Seperti memegang tali layang-layang.
Artinya: orang berkuasa (kaya) yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah.

181. Seperti menangkap ikan dalam belanga.
Artinya: sesuatu yang sudah pasti akan didapat.

182. Seperti menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian.
Artinya: perbuatan yang sia-sia.

183. Seperti menating minyak penuh.
Artinya: memperlakukan dengan sangat hati-hati (penuh kesayangan dan sebagainya).

184. Seperti menepung tiada berberas.
Artinya: banyak cakap, tidak berisi.

185. Seperti menghilang manau.
Artinya: perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali.

186. Seperti mentimun dengan durian.
Artinya: perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai).

187. Seperti misai pulang ke bibir.
Artinya: pulang ke asalnya; sudah pada tempatnya.

188. Seperti orang kecabaian.
Artinya: sangat gelisah (tidak tenang duduknya dan sebagainya).

189. Seperti orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak.
Artinya: seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah.

190. Seperti panji, ditiup angin berkibar-kibaran.
Artinya: tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat.

191. Seperti parang bermata dua.
Artinya: mendapat keuntungan dari kedua belah pihak.

192. Seperti pikat kehilangan mata.
Artinya: bingung tidak keruan; kehilangan akal.

193. Seperti pinang dibelah dua.
Artinya: (dua orang yang) serupa benar.

194. Seperti pinang pulang ke tampuknya.
Artinya: sudah pada tempatnya; sudah cocok.

195. Seperti pinggan dengan mangkuk salah sedikit hendak berantuk.
Artinya: perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa.

196. Seperti pipit menelan jagung.
Artinya: hendak menyama-nyamai orang yang tinggi pangkatnya (martabatnya dan sebagainya).

197. Seperti polong kena sembur.
Artinya: berlari cepat-cepat karena ketakutan dan sebagainya.

198. Seperti pungguk merindukan bulan.
Artinya: seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas.

199. Seperti rabuk dengan api.
Artinya: 1 mudah terbakar; 2 ki mudah terjadi hal yang kurang baik kalau didekatkan (seperti gadis berdekatan dengan bujang).

200. Seperti rusa kena tambat.
Artinya: selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya).

201. Seperti rusa masuk kampung.
Artinya: tercengang-cengang keheranan.

202. Seperti santan dengan tengguli.
Artinya: cocok benar; kena benar.

203. Seperti sayur dengan rumput.
Artinya: banyak bedanya; berlainan benar.

204. Seperti sebuah biji tersesat dalam rumput.
Artinya: 1 orang yang hina tidak kelihatan oleh orang; 2 sesuatu yang kecil;.

205. Seperti sengkalan tak sudah.
Artinya: buruk sekali (rupa dan lain-lain).

206. Seperti siang dengan malam.
Artinya: jauh (banyak) bedanya.

207. Seperti tikus jatuh di beras.
Artinya: ibarat orang yang mendapat pekerjaan yang menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi.

208. Seperti tikus masuk perangkap.
Artinya: orang yang sudah kehilangan akal; amat gelisah.

209. Seperti tikus masuk rumah.
Artinya: orang yang kecewa karena tidak terpenuhi harapannya.

210. Seperti toman makan anak.
Artinya: orang yang berbuat cabul (sumbang).

211. Seperti ular kena bedal (palu, pukul).
Artinya: tidak tenang (karena marah dan sebagainya).

212. Seperti ular mengutik-ngutik ekor.
Artinya: bergerak terus dengan gelisah (karena marah dan sebagainya).

213. Sepesan anak beranak, anaknya beranak (menggigit) pula.
Artinya: cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak).

214. Serigala berbulu domba.
Artinya: orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang.

215. Serigala dengan anggur.
Artinya: sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal.

216. Serumpun serai, selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai serai , seikat bagai sirih).
Artinya: seia sekata; rukun sekali.

217. Sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu.
Artinya: sudah tidak dapat melawan, tetapi pura-pura masih sanggup bertahan.

218. Sesal (pikir) dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
Artinya: pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak).

219. Sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka.
Artinya: setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal.

220. Sesat surut, terlangkah kembali.
Artinya: memperbaiki kesalahan yang telah dibuat.

221. Sesayat sebelanga juga.
Artinya: meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga.

222. Setali tiga uang.
Artinya: sama saja; tidak ada bedanya.

223. Setapak jangan lalu, setapak jangan surut.
Artinya: pendirian harus kuat.

224. Setempuh lalu, sebondong surut.
Artinya: tetap bersatu hati.

225. Setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan.
Artinya: sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga.

226. Setinggi-tinggi melambung , surutnya ke tanah juga.
Artinya: biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga;.

227. Seukur mata dengan telinga.
Artinya: seturut penglihatan dan pendengaran.

228. Si cebol hendak mencapai bulan (bintang).
Artinya: menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai.

229. Sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak.
Artinya: jangan mengharapkan sesuatu yang bukan-bukan supaya tidak kecewa.

230. Sia-sia negeri alah.
Artinya: pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati mendatangkan kerugian atau bahaya.

231. Sia-sia utang tumbuh.
Artinya: pekerjaan yang dilakukan tidak hati-hati dan tidak rapi penjagaannya sehingga menimbulkan kerugian.

232. Siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan).
Artinya: sangat miskin (tidak punya rumah).

233. Siapa berkotek, siapa bertelur.
Artinya: siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat.

234. Siapa gatal, dialah menggaruk.
Artinya: siapa berkehendak dialah yang harus berbuat.

235. Siapa lama tahan, menang.
Artinya: apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik.

236. Siapa luka siapa menyiuk.
Artinya: yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu.

237. Siapa makan lada, ialah berasa pedas.
Artinya: barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dan sebagainya).

238. Siapa melejang siap patah.
Artinya: siapa yang bersikeras hendak beroleh barang (pekerjaan), dialah yang harus menderita rugi (kesukaran dan sebagainya).

239. Siapa menjala, siapa terjun.
Artinya: siapa yang menginginkan sesuatu harus berusaha.

240. Siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga.
Artinya: siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya;.

241. Siapa sakit, siapa menyiuk.
Artinya: yang berbuat salah akan merasa jika ada yang menyindir dan sebagainya.

242. Siapa yang makan cabai, dialah yang berasa pedas (kepedasan).
Artinya: 1 siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat seperti yang disindirkan itu.

243. Siar bakar berpuntung suluh.
Artinya: suatu perkara boleh diputuskan sesudah cukup bukti-bukti dan keterangannya.

244. Sigai dua segeragai.
Artinya: suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain.

245. Silap mata pecah kepala.
Artinya: kalau kurang waspada dalam suatu pekerjaanya akhirnya akan binasa.

246. Singkap daun ambil isi (buah).
Artinya: (berkata) dengan terus terang.

247. Singkat diulas panjang dikerat.
Artinya: mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki).

248. Singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat.
Artinya: tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya.

249. Siput memuji buntut.
Artinya: memuji diri sendiri.

250. Sirih naik junjungan patah.
Artinya: baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan.

251. Sirih pulang ke gagang.
Artinya: sudah pada tempatnya; kembali seperti semula.

252. Sokong membawa rebah.
Artinya: dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri.

253. Suarang ditagih, sekutu dibelah.
Artinya: harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah.

254. Suaranya seperti membelah betung.
Artinya: suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dan sebagainya).

255. Subur karena dipupuk, besar karena diambak (besar diambak, tinggi dianjung).
Artinya: orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya.

256. Sudah arang-arang hendak minyak pula.
Artinya: sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu.

257. Sudah basah kehujanan.
Artinya: mendapat kemalangan ganda;.

258. Sudah bertarah, berdongkol pula.
Artinya: sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain.

259. Sudah beruban, baru berguam.
Artinya: dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda.

260. Sudah biasa makan emping.
Artinya: sudah banyak berpengalaman.

261. Sudah biasa makan kerak.
Artinya: sudah biasa mengalami kesukaran.

262. Sudah dapat gading bertuah , tanduk tiada berguna lagi.
Artinya: setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan;.

263. Sudah di depan mata.
Artinya: sudah dekat (hampir datang).

264. Sudah dieban dihela pula.
Artinya: menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dan sebagainya) terus-menerus.

265. Sudah diheban dihela pula.
Artinya: menderita berbagai kecelakaan terus-menerus.

266. Sudah dikecek, dikecong pula.
Artinya: dua kali tertipu.

267. Sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula).
Artinya: pura-pura tidak tahu.

268. Sudah genap bilangannya.
Artinya: sudah sampai ajalnya.

269. Sudah jatuh ditimpa tangga.
Artinya: mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut.

270. Sudah kenyang makan kerak.
Artinya: sudah banyak pengalaman.

271. Sudah lulus maka hendak melantai.
Artinya: sudah celaka baru ingat.

272. Sudah makan, bismillah.
Artinya: suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan.

273. Sudah masuk angin.
Artinya: perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi;.

274. Sudah mati kutunya.
Artinya: sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah;.

275. Sudah mengilang membajak pula.
Artinya: tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dan sebagainya).

276. Sudah panas berbaju pula.
Artinya: orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya.

277. Sudah seasam segaramnya.
Artinya: sudah baik benar (tidak ada celanya); sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan).

278. Sudah tahu peria pahit.
Artinya: penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga).

279. Sudah terantuk baru tengadah.
Artinya: baru sadar sesudah merugi (menderita kecelakaan).

280. Sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi.
Artinya: perbuatan salah yang terlanjur.

281. Sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik.
Artinya: orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar.

282. Sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya.
Artinya: orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya.

283. Sukat air menjadi batu.
Artinya: tidak mungkin.

284. Sukatannya sudah penuh.
Artinya: sudah sampai ajalnya.

285. Suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih.
Artinya: orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya).

286. Sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis).
Artinya: kesalahan besar.

287. Sumur digali air terbit.
Artinya: beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan.

288. Sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang.
Artinya: sungguhpun tampaknya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju.

289. Surat atas batu.
Artinya: adat yang terpakai selamanya.

290. Susu dibalas dengan tuba (air susu dibalas dengan air tuba).
Artinya: kebaikan dibalas dengan kejahatan.

291. Syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas.
Artinya: baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat.

292. Syariat palu-memalu, pada hakikatnya adalah balas-membalas.
Artinya: kebaikan harus dibalas dengan kebaikan.

Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Post a Comment

Arsip